Kamu Juga Bisa!! Ternyata Begini Cara Budidaya Ikan Gabus di Kolam Terpal Dengan Mudah
Nakama Aquatics – Siapa sih yang tidak mengenal ikan Gabus? Sebagian besar masyarakat Indonesia pasti sudah pernah mengenalnya, termasuk kamu, iya kan? Hayo ngaku.
Kalau menurut sumber ilmiah ikan Gabus ini lebih akrab dengan sapaan “Snakehead” yang artinya kepala ular. Memang tidak salah sih, coba lihat saja kepala ikan ini hampir mirip seperti ular bukan?
Nah perlu kamu ketahui karena pangsa pasarnya yang tinggi serta rasanya yang menggoyang lidah (lezat), ikan Gabus sudah mulai dijadikan komoditas untuk budidaya lho di Indonesia. Oleh karena itu potensi bisnis ikan Gabus bisa dibilang saat ini sangat menjanjikan.
Pada artikel kali ini kita akan membahas khusus bagaimana sih cara budidaya ikan Gabus di kolam terpal. Kamu penasaran kan? Nah yuk langsung simak berikut.
Baca juga : Panduan Lengkap Usaha Ternak Ikan Gabus Lokal Bagi Pemula
Sumber gambar : pertanianku.com
Membuat kolam terpal
Ada 2 pilihan kalau kamu ingin membuat kolam terpal ketika budidaya ikan Gabus. Pilihan pertama, kamu harus menggali tanah dengan ukuran sekitar panjang 8 meter, lebar 5 meter, dan kedalaman 2 meter. Pilihan kedua, kamu cukup menggunakan kerangka bambu yang ditancapkan di atas tanah dan tentu dengna ukuran yang sama ya.
Tapi ada hal yang harus kamu perhatikan nih, apa itu? Jadi sebelum kolam terpal itu digunakan, sebaiknya endapkan air yang ada di kolam tersebut selama 3 hari agar zat-zat kimia yang terkandung menjadi berkurang. Lalu jangan lupa apabila menggunakan pilihan kedua, kolam terpal harus dipaku dan diikat dengan kawat supaya kuat.
Perhatikan juga suhu air pada kolam ikan Gabus. Untuk budidaya ikan Gabus seperti ini, sebaiknya suhu air kolamm berkisar antara 26–30°C. Sedangkan untuk pH air lebih baik berada pada kisaran 4 hingga 9 ppm. Lalu kandungan oksigen yang terlarut minimal harus 1 mg / liternya. Idealnya sih sekitar 5–6 ppm, dengan kandungan NH3 yang kurang dari 1,5 ppm.
Penyebaran bibit ikan Gabus
Jadi ada trik nih untuk menumbuhkan plankton yang ada di kolam terpal. Bagaimana caranya? Pertama kamu siapkan tanah yang berasal dari kotoran hewan dan air yang sebelumnya telah diberi biodicon DF.
Lalu tunggu sampai 1 minggu lamanya dan air yang ada di kolam terpal tersebut tidak boleh dialirkan. Kemudian kamu baru menyebarkan bibit ikan Gabus ke dalam kolam dan selama 2 hari dilarang memberi pakan terlebih dulu kepada ikan Gabus.
Pemberian pakan yang tepat dan benar
Kamu membutuhkan sekitar 2 kg per hari untuk memberi makan ikan Gabus yang kurang lebih berjumlah 10.000 ekor. Kamu bisa membuat pelet ikan Gabus ini dengan komposisi protein 15 persen, karbohidrat persen, lemak 15 persen, dan 60 persen sisanya berupa daging ampas dapur. Atau sebagai alteratif kamu bisa memberikan pakan dengan kandungan ikan teri 20 persen, jagung 10 persen, ampas tahu 20 persen, dan dedak 50 persen.
Kamu cukup menggiling bahan-bahan tersebut menjadi satu kemudian dijemur hingga kering. Lalu sebelum pakan tersebut ke ikan Gabus, alangkah baiknya untuk menghaluskannya terlebih dahulu. Jangan sampai telat ya memberi pakannya, mengingat ikan Gabus adalah ikan kanibal yang siap memakan sesamanya kapan pun ketika mereka kelaparan.
Panen ikan Gabus
Nah inilah saatnya yang dinanti-nantikan alias ditunggu-tunggu yaitu masa panen. Kabar baiknya adalah kamu bisa memanen ikan Gabus secara bertahap sesuai dengan permintaan atau kebutuhan pasar. Jadi ikan ini tidak harus dipanen secara bersamaan ya karena ikan Gabus memiliki daya tahan tubuh yang lebih tinggi daripada ikan lele, nila maupun patin.
Perlu kamu ketahui, jika ketiga jenis ikan itu (lele, nila, dan patin) tidak dipanen secara bersamaan akan mengakibatkan ikan menjadi mudah stres, bahkan kasus terburuknya adalah cepat mati. Wah ngeri kan?
Ada satu hal yang jangan sampai terlewat yaitu untuk melakukan sortir ukuran terhadap ikan Gabus setiap 1 bulan sekali agar hasil yang didapat bisa menjadi maksimal. Kamu bisa membuat bak sortir sendiri yang sesuai dengan ukuran ikan Gabus, setelah itu diberi lubang.
“Snakehead” yang artinya kepala ular.