Budidaya Ikan Patin, Bisnis yang Bisa Ubah Nasibmu di 2023?
Katanya tahun baru bakal membuka banyak kesempatan baru, begitu juga dalam berbisnis. Tahun 2023 ini, dunia berajalan semakin normal setelah disikat habis oleh pandemi sejak tahun 2020 lalu. Saat ini kita sudah mulai menjalankan semua kegiatan seperti sedia kala, plus perekonomian juga meningkat.
Dengan begitu, peluang bisnis baru juga semakin terbuka dan salah satu yang mungkin menjanjikan adalah budidaya ikan. Ikan patin bisa dipilih karena jangkauan pasarnya yang besar, soalnya ikan ini sudah dikenal luas sebagai ‘ikan dori’ yang menjadi bahan baku makanan seperti Fish & Chips.
Lalu, bagaimana caranya budidaya ikan patin yang baik?
Bagaimana cara budidaya ikan patin?
Ikan patin dinilai saat ini sebagai salah satu jenis ikan air tawar yang paling banyak digemari oleh penikmat kuliner, karena ikan ini laris manis menjadi bahan baku bagi banyak sekali makanan elit seperti Fish & Chips. Berbekal pasarnya yang besar, sudah pasti permintaannya juga tidak pernah surut. Maka dari itu, bisnis budidaya ikan patin mungkin akan menjadi sebuah bisnis yang menjanjikan.
Langkah pertama, kamu harus memiliki sebuah lahan yang cukup. Ikan patin cukup mudah dibudidayakan tanpa harus membangun sebuah kolam besar, karena di lahan terbatas pun kamu bisa membudidayakan ikan ini.
Ada dua jenis ikan patin yang sering dibudidayakan yaitu Pangasius Sutchi (Pangasius Djambal) dan Ikan Patin Pasupati (Pangasius sp). Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, namun sama-sama diminati.
Untuk membangun kolam ikan patin, kamu tidak perlu membangun kolam beton ataupun menggali kolam tanah, karena budidaya ikan patin tetap bisa dilakukan di kolam terpal yang bisa kamu rakit dan punya harga yang lebih terjangkau. Kedua kamu harus punya supla air yang besar.
Walau kamu bisa melakukan budidaya di halaman rumah dengan lahan yang tak terlalu besar, akan terasa percuma jika kamu tidak punya air.
Walau cukup mudah dibudidayakan, namun ikan patin dianggap agak rewel jika dibandingkan jenis ikan air tawar lainnya. Untuk itu, kamu harus menjaga kualitas air agar tetap aman dan nyaman untuk si ikan. Suhunya sekitar di angka 26-28 derajat, serta parameter air di 6,5-7.
Untuk menjaga kualitas air, kamu juga harus mempunyai filtrasi. Ya, samalah kaya pelihara ikan di akuarium, namun ini dengan skala yang lebih besar saja. Kamu bisa menambah obat emolin atau blitzich ke dalam kolam agar mengurangi potensi ikan terserang jamur.
Dilansir dari rumah.com, Ukuran kolam yang ideal adalah 1.600 hingga 2.400 meter persegi dengan kedalaman 1.5 hingga 2 meter. Ukuran kolam ini cocok untuk membudidayakan sebanyak 500 ekor ikan patin. Setelah kolam sudah beres, kamu bisa membeli bibit ikan patin yang berkualitas. Biasanya Balai Bibit setempat menjual bibit ikan yang dipasarkan kepada para pembudidaya.
Bibit ikan patin bisa kamu pelihara selama 3-4 bulan saja. Cukup singkat bukan? Walau cepat bertumbuh besar, namun kamu harus tetap memberikan pakan yang berkualitas agar berat ikan patinmu bisa maksimal dan sesuai dengan permintaan pasar. Selain pelet, beri pakan selingan seperti keong, cacing, kerang, dan udang sebagai cemilan tambahan.
Setelah masa panen selesai, kamu harus mengganti airnya dan mengisi kolam dengan bibit-bibit baru. Untuk kamu yang mau mencoba, mulailah dulu dari skala yang kecil, seperti membangun kolam terpal di halaman atau memakai cara budikdamber (Budidaya ikan di dalam ember).
Dengan mencoba, kamu bisa memahami dimana salah dan benarnya, mengambil setiap pelajaran agar kelak bisa mendapat kesuksesan.
Bagaimana, tertarik dengan budidaya ikan patin?