Pusing Karena Arwana Sakit? Inilah Tips Pencegahan & Pengobatannya

Ikan Arwana adalah salah satu jenis ikan hias yang populer di dunia akuarium. Mereka memiliki tubuh yang indah dengan sirip yang panjang, dan sering menjadi daya tarik utama dalam akuarium. Namun, seperti halnya ikan lainnya, Arwana juga rentan terhadap berbagai penyakit. Penyakit ini kadang menjadi sebuah batu sandungan yang menyebalkan buat para penghobi, karena berbeda dengan hewan peliharaan lain seperti anjing atau kucing, ikan tidak bisa dibawa ke dokter hewan.

Hal ini memaksa kamu harus mengetahui dan mengenal, sekaligus memahami penyakit-penyakit ikan arwana dan juga upaya pengobatannya. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa penyakit umum yang dapat menyerang Arwana dan beberapa pengobatannya.

 

  1. Ichthyophthirius (Ick):

Ich adalah penyakit parasit yang umum pada ikan, termasuk Arwana. Gejala Ickh biasanya muncul dalam bentuk bintik-bintik putih yang terlihat seperti garam di kulit dan sirip ikan. Umumnya, penyakit ini sering disebut dengan nama White spot. Ikan yang terinfeksi Ich juga cenderung menjadi kurang aktif dan mungkin kehilangan nafsu makan. Untuk mengobati Ick, Anda dapat menggunakan obat anti-parasit yang mengandung malachite green atau formalin. Perlu diingat bahwa pengobatan perlu dilakukan dalam akuarium terpisah dan mengikuti petunjuk penggunaan yang tepat.

 

2. Drop Eye:

Drop Eye adalah kondisi di mana mata ikan Arwana tampak menonjol atau terkesan turun. Hal ini bisa disebabkan oleh infeksi bakteri atau parasit. Pengobatan untuk Drop Eye biasanya melibatkan penggunaan antibiotik yang diberikan melalui pakan atau perendaman dalam larutan antibiotik. Penting untuk memastikan kualitas air yang baik dan menjaga kebersihan akuarium selama proses penyembuhan. Cara pencegahan lain adalah tidak memberi objek yang membuat arwana bisa sering melihat keatas, salah satunya dengan memberi arwana teman se-akuarium yang biasanya adalah ikan kaviat. Dengan cara ini, arwana akan lebih fokus melihat kebawah sehingga matanya tidak akan terganggu.

 

3. Mouth Rot:

Mouth Rot adalah infeksi bakteri yang mempengaruhi mulut dan gusi ikan. Gejalanya termasuk pembengkakan, perubahan warna, dan ulkus di sekitar mulut. Pengobatan Mouth Rot melibatkan penggunaan antibiotik yang cocok untuk mengatasi infeksi bakteri. Pembersihan akuarium secara teratur dan menjaga kualitas air yang baik juga penting untuk mencegah penyebaran infeksi.

 

4. Columnaris Disease:

Columnaris Disease, juga dikenal sebagai Cotton Wool Disease, adalah infeksi bakteri yang umum pada ikan Arwana. Gejalanya meliputi benang-benang putih yang menyerupai kapas yang menutupi sisik dan sirip ikan. Pengobatan Columnaris Disease melibatkan penggunaan antibiotik yang kuat seperti sulfonamid atau furan. Penting juga untuk mempertahankan kondisi air yang baik dan menjaga stres pada ikan minimal.

 

5. Velvet Disease:

Velvet Disease adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit kecil bernama dinoflagellata. Gejalanya meliputi kulit yang tampak seperti terlapisi dengan serbuk keemasan atau kecoklatan. Pengobatan Velvet Disease melibatkan penggunaan obat antiparasit yang mengandung formalin atau malachite green. Pemeliharaan suhu air yang stabil dan kebersihan akuarium yang baik juga diperlukan untuk mengatasi penyakit ini.

 

Kesimpulan:

Penting untuk diingat bahwa diagnosis yang akurat dan pengobatan yang tepat memerlukan pengetahuan dan pengalaman yang baik. Jika ikan arwanamu terlihat sakit atau tidak sehat, sebaiknya konsultasikan dengan temanyang lebih berpengalaman dalam perawatan ikan. Selain itu, menjaga kondisi air yang baik, memberikan nutrisi yang seimbang, dan menghindari stres pada ikan dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan ikan dan mencegah penyakit.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *