Penyebab Ikan Guppy Mati Mendadak
Memelihara ikan guppy bisa menjadi candu. Awalnya kamu beli satu pasang, lama-lama malah bertambah karena ikan guppy punya warna dan tampilan yang memang sangat menarik. Namun suka cita memelihara ikan guppy yang menggemaskan bisa langsung memudar kala kamu mengetahui ikannya mati semua.
Memang, permasalahan terbesar dalam memelihara ikan guppy adalah menemukan fakta jika ikan yang kamu beli bisa mati mendadak. Awalnya ikan guppy tersebut aman-aman saja. Namun, beberapa hari kemudian mereka malah mati.
Kira-kira apa yang terjadi? Bagaimana pencegahannya?
1. Suhu air
Ikan guppy bisa menjadi sangat sensitif terhadap suhu di dalam air karena mereka secara natural berasal dari daerah tropis. Ikan-ikan yang hidup di daerah tropis lebih menyukai suhu air yang hangat, namun tidak terlalu panas.
Idealnya di angka 22-27 derajat celcius. Jika air terasa lebih dingin, ikan guppy bisa kehilangan nafsu makannya, membuat ikan menjadi lesu, dan sistem kekebalan tubuhnya melemah.
Jika begitu, ikan jadi lebih mudah terkena gangguan kesehatan yang bisa menyebabkan kematian. Kamu tidak boleh menaruh ikan guppy dari suhu air yang sedikit hangat ke dalam akuarium yang ditempatkan di ruang berAC misalnya. Hal itu bisa membuat ikan guppy menjadi lebih rentan mati.
2. Keracunan amonia
Amonia menjadi musuh utama semua jenis ikan yang bisa dengan cepat berubah menjadi sebuah mesin pembunuh mematikan. Amonia secara natural juga muncul dari ikan lewat kotoran dan urin. Sama seperti manusia, ikan juga melakukan buang hajat. Karena itu, penggunaan media filter menjadi sebuah keharusan untuk menjaga kualitas air. Jika air menjadi penuh dengan amonia, maka situasi buruk bisa terjadi.
Ikan akan kesulitan bernafas dan merasa seperti tercekik, jika tidak dilakukan pertolongan maka ikan bisa saja mati. Bom amonia sulit terdeteksi, karena bisa saja terjadi disaat air masih berwarna sangat jernih.
Maka dari itu, salah satu pencegahannya dengan memberi makan ikan secukupnya, lalu memakai media filter yang baik guna menyaring air agar kualitasnya menjadi baik.
3. Akuarium baru
Ikan guppy juga bisa menjadi sangat rapuh jika langsung kamu masukkan ke dalam akuarium baru. Akuarium baru ini artinya adalah sebuah akuarium dengan air yang belum lama terfilterisasi. Air yang baru dimasukkan ke dalam akuarium masih mengandung banyak kandungan yang bisa membuat ikan menjadi stress.
Makanya banyak penghobi menyarankan jika sebuah akuarium baru ideal untuk dihuni ikan ketika sudah berusia semingguan dengan air yang terfilterisasi tanpa henti. Dengan begitu, zat kimia dan racun yang terkandung di dalam air bisa menghilang.
4. Terlalu banyak diberi makan
Memberi makan ikan memang menjadi salah satu kegiatan yang paling seru dalam hobi memelihara ikan. Namun jika keseringan, memberi makan bisa menjadi sebuah petaka. Pakan seperti pelet memang menjadi pilihan banyak penghobi karena murah dan awet.
Jika kamu memberi makan ikan terlalu banyak, akan ada pelet yang tersisa karena tak termakan oleh ikan. Pelet-pelet ini akan mengeluarkan senyawa amoniak yang bisa menjadi pembunuh dalam senyap bagi ikan.
Sisa-sisa makan harus kamu angkat atau bersihkan secara teratur. Jika tidak, ikanmu bisa mendapat nasib yang cukup buruk.
5. Kandungan kimia dalam air
Akuarium-mu bisa saja terkena tumpahan bahan kimia seperti sabun atau obat nyamuk secara tidak sengaja. Hal ini bisa membuat ikan menjadi keracunan. Jauhkan bahan-bahan kimia berbahaya dari dekat akuarium.
Jangan sampai bahan-bahan ini jatuh ke dalam akuarium dan menjadi ancaman baru. Karena, zat kimia cair tidak akan terlihat jika bercampur ke dalam air akuarium. Namun, akibatnya ikan bisa ditemukan tak lagi bernyawa beberapa jam setelahnya.
Jadi, kamu harus pastikan jika tak ada bahan berbahaya yang letaknya di dekat akuarium.
Memelihara ikan guppy tidak sulit kok. Semoga beberapa poin di atas bisa membantu kamu untuk menghindari nasib buruk dimana ikan mu mati mendadak.