Chitala Lopis, Ikan Belida Yang Kembali dari Kepunahannya
Kemajuan dunia dan teknologi tidak dibarengi dengan konservasi. Malahan, justru semakin progresifnya dunia dan kehidupan berjalan, akan ada secuil pengorbanan yang paling banyak diterima oleh alam dan makhluk-makhluknya. Semakin kesini, semakin banyak jenis ikan-ikan yang dinyatakan punah karena pembangunan dam, tempat usaha, dan masalah-masalah lain.
Tapi ada Chitala lopis, sebuah anomali yang mendobrak fakta karena nyatanya mereka malah ditemukan lagi setelah hampir 100 tahun dinyatakan sudah punah. Penasaran dengan wujud dan fakta-fakta menarik tentang ikan ini?
Nah, simak artikel di bawah ya!
==================================================
Bentuk Fisik:
Bentuk Chitala lopis sebenarnya tidak jauh berbeda dengan jenis belida lainnya. Salah satu ciri khasnya adalah bentuk badannya yang pipih dan memanjang, menyerupai pisau belati. Mereka mempunyai kepala yang terlihat lebih besar dan juga warna tubuh yang polos. Tidak ada motif seperti jenis belida yang ramai di pasaran. Sirip ekornya panjang dan memanjang, menambah daya tarik visualnya. Salah satu perbedaan paling menonjol dari ikan ini adalah ukurannya. Chitala lopis bisa tumbuh hingga lebih dari 1 meter, membuat mereka menjadi jenis ikan belida dengan ukuran yang paling besar.
Penyebaran Wilayah:
Ikan ini merupakan ikan asli endemik dari Indonesia. Awalnya, ketika ditemukan oleh Pieter Bleeker di Pulau Jawa pada tahun 1851, Chitala lopis diyakini hanya hidup di Jawa saja. Seiring berjalannya waktu, ikan ini tidak lagi terlihat oleh masyarakat yang akhirnya membuat konklusi jika Chitala lopis memang sudah punah. Salah satu spesimen yang masih hidup ada di Taman Akuarium Air Tawar di Taman Mini Indonesia Indah. Namun, beberapa bulan lalu, nelayan di Riau kedapatan menangkap ikan ini.
Setelah diperiksa lebih lanjut, ternyata Chitala lopis memang belum punah dan penyebarannya lebih luas dari cuma di Pulau Jawa saja.
Habitat & Karakteristik:
Mereka sering hidup di sungai-sungai, danau-danau, dan sistem perairan lainnya dengan vegetasi yang lebat. Mereka biasanya menghuni perairan yang tenang atau berarus lambat, di mana mereka dapat bersembunyi di antara tumbuhan air dan menunggu mangsa. Mereka adalah ikan predator yang cukup ganas dan punya gerakan yang fleksibel, serta cepat.
Makanan:
Chitala lopis adalah ikan pemangsa, dan dalam alam liar, makanannya mencakup berbagai jenis ikan kecil, krustasea, dan invertebrata air. Di akuarium, ikan ini mungkin menerima makanan kering berkualitas, tetapi diet yang paling baik akan mencakup makanan hidup atau beku seperti ikan kecil, udang, dan cacing.
Temperamen:
Ikan belida merupakan jenis ikan predator yang masih aman jika disatukan dengan jenis ikan lainnya. Namun, jangan sampai menyatukan mereka dengan ikan yang ukurannya lebih kecil, karena pasti bakal dia kira sebagai mangsa. Chitala lopis hampir sangat jarang ditemukan di pasaran karena mereka memang termasuk ikan yang langka. Jika pun ada, ada baiknya untuk melepasnya ke alam atau merawatnya dengan sangat baik.
Jangan sampai mereka kembali punah seperti dulu.
Kesimpulan:
Chitala lopis adalah ikan yang unik dan menarik dengan penampilan yang mencolok dan karakteristik yang istimewa. Mereka adalah pemangsa yang cerdas dan memerlukan perhatian khusus dalam pemeliharaannya. Dengan pemahaman yang baik tentang kebutuhan mereka, kita dapat membantu menjaga ikan belida ini agar tetap ada di lingkungan akuarium dan alam liar.