Katanya Mudah Dipelihara, Kenapa Ikan Cupangmu Gampang Mati?

Ikan cupang memang tahan banting. Banyak penghobi yang memelihara ikan ini di wadah yang terkesan seadanya. Ikan mereka ditaruh di dalam gelas plastik dan botol bekas air mineral. Bahkan, banyak penjual ikan cupang yang hanya menaruh ikannya di dalam plastik sampai mereka akhirnya dibeli orang.

Citra cupang sebagai ikan yang kuat dan tahan banting memang sudah sangat terkenal. Namun, sebagai makhluk hidup ciptaan Tuhan, ikan cupang tetap bisa mati.

Banyak penghobi yang mendapatkan ikan cupangnya mati tanpa sebab. Tapi karena harga ikan cupang yang sangat terjangkau, mereka tidak terlalu pusing karena bisa membelinya lagi.

Kira-kira apa yang menyebabkan ikan cupang mendadak mati?

======================================================

Kualitas air yang buruk:

Air bersih sangat penting bagi kesehatan ikan, termasuk juga ikan cupang. Ikan cupang merupakan ikan air tawar yang hidup di alam liar seperti sungai dangkal, kolam, rawa, dan sawah dengan aliran air yang perlahan. Sebelum memasukkan ikan cupang ke dalam akuarium, kamu perlu melakukan pengujian terhadap keasaman, pH, kepadatan, dan tingkat keasaman air.

Terdapat beberapa jenis air yang cocok untuk ikan cupang antara lain air keran yang telah diolah dan dideklorinasi, air kemasan, namun pastikan untuk menguji tingkat pH air tersebut atau lebih mudahnya, air yang sudah diendapkan selama 2 malam.

Tingkat pH air dalam akuarium sebaiknya berada di sekitar angka 7. Hindarilah penggunaan air destilasi, karena air destilasi tidak mengandung mineral yang dibutuhkan oleh ikan betta untuk kesehatannya.

Selain itu, pastikan kamu dilengkapi dengan filter pada akuarium ikan untuk menjaga agar air tidak menjadi beracun bagi ikan betta. Penggantian air secara teratur juga penting untuk membersihkan limbah beracun yang tidak dapat dihilangkan oleh filter. Melakukan penggantian air sebanyak 10-30% per minggu akan cukup untuk menjaga lingkungan akuarium tetap bersih dan sehat bagi ikan betta kamu.

Ikan cupang memang bisa dipelihara tanpa filter, namun dengan filter kamu bisa menjaga kualitas air.

**Suhu air yang tidak stabil:**

Ikan cupang hadir dari alam Asia Tenggara yang berair hangat. Sudah pasti dia akan merasa tidak nyaman jika dipelihara di dalam air yang dingin. Sebaliknya, ia juga akan merasa tidak nyaman jika ditaruh di tempat yang langsung terkena sinar matahari yang panas.

Menjaga suhu di bawah atau di atas suhu optimal untuk jangka waktu yang lama dapat menyebabkan kematian ikan. Suhu yang sangat tinggi atau rendah akan mempengaruhi sistem kekebalan ikan betta, membuat mereka rentan terhadap banyak penyakit seperti bakteri white spot dan serangan jamur lainnya.

Untuk itu, tempatkan ikan cupangmu dalam suhu ruangan yang normal. Jangan langsung menaruh akuarium di tempat yang terkena sinar matahari secara langsung dalam waktu yang lama.

**Terlalu banyak makan:**

Melihat ikanmu makan memang menjadi kegiatan yang seru. Namun, jika terlalu sering, kepedulianmu bisa membawa bencana. Memberi makan berlebihan adalah penyebab kematian yang paling umum bagi ikan cupang. Cupang adalah karnivora dan memiliki nafsu makan yang sangat kecil. Karena memberi makan ikan adalah cara utama kita berinteraksi dengan mereka, sangat mudah untuk kita memberi makan berlebihan, karena kita sering kali memberi mereka makan setiap kali mendekati akuarium.

Namun, ingatlah bahwa memberi makan berlebihan pada ikan cupang memiliki konsekuensi serius yang dapat menyebabkan kematian. Tidak seperti kepercayaan umum bahwa ikan cupang yang mati akibat pemberian makan berlebihan disebabkan oleh masalah saluran pencernaan, masalah utamanya tidak terkait dengan masalah penyerapan makanan yang berlebihan.

Sisa-sisa makanan yang tidak dimakan akan menumpuk sebagai limbah di dalam akuarium. Seiring waktu, makanan tersebut akan membusuk dan menyebabkan kualitas air yang buruk. Tanda-tanda umum dari pemberian makan berlebihan pada ikan cupang di akuarium termasuk penyumbatan filter, pertumbuhan jamur atau fungi, air keruh, dan pertumbuhan alga.

Untuk mencegah pemberian makan berlebihan pada ikan cupang Anda, atur jadwal pemberian makan, berikan makanan dalam porsi yang cukup, berikan hanya makanan berkualitas tinggi, dan bersihkan akuarium secara teratur untuk menghilangkan sisa makanan yang berlebihan.

**Penyakit & Serangan Bakteri:**

Seperti ikan air tawar lainnya, ikan cupang juga rentan terhadap penyakit parasit, bakteri, dan jamur. Mengidentifikasi penyakit dengan cepat dan memberikan pengobatan akan meminimalkan kemungkinan ikan cupang mati dan membuat ikan berwarna-warni Anda kembali berenang dengan gembira.

Gejala umum ikan cupang yang sakit termasuk lesu, nafsu makan buruk atau hilang, warna yang memudar, sirip yang rusak, sirip yang terkatup, dan pernapasan yang terganggu. Jika Anda mengidentifikasi salah satu gejala ini, ikan cupang Anda entah sakit atau stres dan membutuhkan perhatian medis.

Penyakit-penyakit umum pada ikan cupang meliputi pembusukan sirip dan ekor, mata bengkak (popeye), lubang pada kepala (hole in head), tumor, gangguan kantung renang, dan columnaris.

Kesimpulan:

Faktor lain seperti _tankmate_ yang jahil juga bisa membuat ikan cupang lama-lama menjadi stres dan mati karena tingkat stres yang tinggi. Karena stres berat, ikan cupang bisa mogok makan yang berpengaruh kepada kesehatannya. Untuk itu, baiknya kamu harus memperhatikan semua poin di artikel ini agar ikan cupangmu tidak mudah mati.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *