Budidaya Ikan Nilem Bisa Bikin Kamu Kaya Raya!
Ikan nilem mungkin belum menjadi ikan yang umum dibudidayakan, namun bukan berarti peluang bisnis ikan ini menjadi kecil. Osteochilus vittatus hidup secara natural di Indonesia. Mereka adalah salah satu famili Cyprinidae yang subur populasinya dan kerap ditemukan di sungai-sungai lokal.
Karena itulah, ikan nilem menjadi salah satu yang mulai dibudidayakan karena ikan ini sudah akrab di kalangan masyarakat sebagai ikan konsumsi. Ikan nilem juga sering dijadikan ikan terapi karena kegemarannya memakan sel kulit mati terutama di area kaki manusia.
Katanya sih, permintaan pasar terhadap ikan ini sangatlah besar, sementara jumlah pembudidayanya sedikit. Lalu gimana caranya budidaya ikan nilem yang baik dan benar?
1. Lokasi kolam
Walau berukuran kecil, ikan nilem tetap harus dibudidayakan di dalam kolam. Ikan nilem tidak bisa tumbuh secara maksimal jika tempat budidayanya tidak punya luas yang besar, maka dari itu kolam sudah pasti dijadikan opsi.
Menurut kabar, ikan nilem lebih suka hidup di air yang dingin. Lokasi yang paling tepat adalah di daerah pegunungan yang sejuk.
Namun, jika kamu hidup di perkotaan, kamu bisa memposisikan kolam ikan nila ini di sudut yang tidak terkena sinar matahari agar suhu air berada di level yang cukup sejuk. Suhu air yang diperlukan ikan nilem antara 18-28 derajat celcius.
2. Pemilihan kolam
Biasanya, budidaya ikan nilem memakai dua kolam sebagai tempat budidaya. Kolam semen dipakai sebagai tempat pembesaran bagi larva ikan sampai tumbuh ke ukuran dan usia yang siap panen, sementara kolam tanah dipakai dengan alasan agar larva ikan bisa mendapat pakan alami yang hadir di dalam kolam.
Kolam tanah dinilai bisa membuat ikan cepat besar karena kehadiran pakan-pakan alami seperti zooplankton, cacing, serangga dan larva nyamuk. Sementara kolam semen dipilih karena akan memudahkan kamu saat panen dan serta memantau proses pemijahan ikan.
3. Pemilihan indukan & benih
Indukan ikan nilem terbaik adalah sumber yang kredibel untuk menghasilkan keturunan-keturunan yang berkualitas. Indukan yang berkualitas haruslah yang aktif, sehat, tidak cacat dan terlihat segar bugar.
Membeli indukan ikan nilem memang menjadi salah satu hal yang paling menantang, karena belum banyak penjual yang memasarkan ikan ini. Jika membeli di marketplace, pastikan tokonya terpercaya dengan jumlah penjualan serta resensi pembeli yang bagus.
4. Pemeliharan benih ikan nilem
Larva lebih baik dipelihara di dalam kolam tanah, karena larva-larva ini bisa mendapat asupan makanan yang alami. Ketika masih kecil, larva ikan sulit memakan pelet atau makanan buatan lainnya, maka dari itu menyediakan makan alami seperti artemia atau kutu air bisa menjadi opsi.
Selain itu, larva ikan nilem juga bisa memakan lumut dan zooplankton yang biasanya tumbuh dan hidup secara alami di dalam kolam tanah.
5. Saatnya panen!
Butuh waktu setidaknya 3 bulan pemeliharaan untuk membuat ikan nilem tumbuh menjadi ikan yang siap panen. Masa budidaya ikan nilem bisa dibilang singkat, karena saat ikan jenis lain seperti gurame, nila, dan gabus bisa memakan waktu selama lebih dari 6 bulan, ikan nilem hanya perlu 3 bulan untuk dipanen.
Permintaan pasar ikan nilem datang dari berbagai sektor, mulai dari pasar, restoran, hotel, supermarket dan lain-lain. Ketika berukuran kecil, ikan nila juga laris dipakai menjadi ikan terapi.
Permintaan ikan nilem di pasaran terbilang besar namun pembudidayanya masih sedikit. Siapa tahuh budidaya ikan nilem bisa jadi kesempatan kamu untuk meraih kesuksesan?