Menebar Benih Ikan Nila Ke Sungai Lokal, Perlukah?
Nakama Aquatics – Beberapa waktu lalu tepatnya bulan Mei, ribuan bibit ikan nila ditebar di Sungai Jangkuk, Ampenan. Tidak hanya di satu tempat saja, banyak masyarakat yang bergerak untuk menebar benih ikan nila di banyak sungai lokal.
Kegiatan ini mungkin memiliki maksud yang baik dan bijak. Melepas benih ikan air tawar khususnya ikan nila ke berbagai sungai lokal bertujuan untuk melestarikan ikan air tawar asli Indonesia yang saat ini jumlahnya mulai menurun drastis.
Jumlah yang menurun drastis tersebut bisa karena berbagai faktor seperti pemancing tak terkendali, penangkapan berlebihan, dan lain-lain.
Dan salah satu alasan yang memang masuk akal adalah datangnya ikan predator yang bukan endemik Indonesia.
Sehingga ketika ikan predator asing yang invasif tersebut mengacaukan ekosistem air, kita tidak boleh tinggal diam karena jika dibiarkan populas ikan endemik Indonesia bisa terus berkurang.
Tetapi pertanyaan yang paling penting adalah…
‘Perlukah Menebar Benih Ikan Nila ke Sungai Lokal Indonesia?’
Pada kenyataannya menebar ikan nila ke sungai lokal justru menambah masalah baru bagi ekosistem tersebut. Jika kita jeli dan paham dari mana asal muasal ikan nila, kita pasti akan langsung mengurungkan niat untuk melakukan kegiatan tersebut.
Seperti dikutip dari Wikipedia. Secara alami, ikan nila pada aslinya ditemukan mulai dari Syria di utara hingga Afrika Timur sampai ke Kongo dan Liberia. Disampaikan juga yaitu dari Sungai Nil, Danau Tanganyika, Chad, Nigeria, hingga Kenya. Dan kita bisa lihat sendiri, tidak ada Indonesia di penyebaran wilayah asli ikan nila.
Jadi bisa kita simpulkan bahwa ikan nila bukanlah ikan asli Indonesia. Bahkan Wikipedia sendiri menyebutkan bahwa ikan nila adalah hama di setiap sungai dan danau di Indonesia.
Banyak masyarakat Indonesia salah kaprah mengenai asal muasal ikan nila dan mereka tidak begitu mengerti. Sehingga mereka menganggap bahwa menebar ikan nila di sungai-sungai lokal Indonesia adalah kegiatan yang akan berdampak baik bagi ekosistem air.
Mereka berpikir bahwa dengan melepas puluhan ribu benih ikan nila akan melestarikan ikan air tawar endemik Indonesia.
Padahal perlu ditekankan sekali lagi bahwa menebar ikan nila seperti ini hanya akan membuat hama bagi ikan endemik Indonesia dan tentunya akan menjadi kegiatan yang sia-sia. Kita tahu bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang kaya akan spesies air tawar.
Hebatnya, Indonesia berada pada posisi ke-3 dengan total 440 spesies ikan air tawar endemik. Untuk lebih jalasnya bisa melihat peringkat berikut.
1. Brazil (1716 spesies)
2. China (888 spesies)
3. Amerika Serikat (593 spesies)
4. Indonesia (440 spesies)
Mirisnya, berkurangnya populas ikan air tawar endemik Indonesia justru direspon masyarakat kita dengan malah menebar ikan nila yang bisa dibilang asli Afrika.
Bukannya melestarikan ikan endemik tapi justru malah membuat ekosistem air Indonesia menjadi tidak stabil dan berdampak buruk bagi lingkungan sekitarnya.
Dampak Yang Terjadi
Jika kegiatan menebar benih ikan nila ke sungai lokal ini dilakukan secara terus menerus maka dampak yang terjadi adalah semakin tertekannya ikan endemik Indonesia.
Ikan nila yang diharapkan dapat melestarikan ikan endemik Indonesia justru malah menjadi kompetitor dan pengganggu di ekosistemnya.
Apa Yang Seharusnya Kita Lakukan?
Menebar ikan nila ke sungai lokal bukanlah ide yang bagus untuk melestarikan ikan endemik Indonesia. Yang sebaiknya kita lakukan adalah mengembangbiakkan ikan endemik Indonesia kemudian melepaskan benih-benih tersebut ke sungai lokal.
Dan yang perlu digarisbawahi adalah ikan nila bukanlah ikan endemik Indonesia. Jadi kita semua perlu lebih banyak mengenal dan memahami ikan yang benar-benar endemik Indonesia supaya tidak ada salah kaprah yang terulang lagi.
Ikan endemik Indonesia sangat banyak dan apabila ingin mengembangbiakkan, perlu mengerti ikan yang ada di sungai lokal tersebut. Karena beda lokasi sungai atau danau di Indonesia, beda pula ikan yang ada di ekosistem tersebut.
Dengan kita berpikir lebih kritis dan jeli, kita tidak akan melanjutkan atau bahkan mendukung kegiatan menebar benih-benih ikan nila ke sungai lokal yang sebenarnya sia-sia.
Semoga artikel ini membuka wawasan dan pengetahuan kita tentang kegiatan yang seolah-olah baik padahal malah membawa dampak buruk bagi lingkungan sekitar.
kalo bukan ikan nila, jadi ikan apa yg perlu dan cocok dilepas untuk menjaga ekosistem air? harusnya artikel ini perlu juga ditambah solusi biar pas mantap!