Penyakit yang Bisa Menjangkit Ikan Nila dan Bisa Gagalkan Panen, Kerugian Ratusan Juta!
Musim hujan seperti sekarang katanya menjadi masa-masa seram buat para pembudidaya. Pasalnya, ikan bisa dengan mudah terkena penyakit yang akhirnya membuat usaha budidaya jadi terganggu, bahkan bisa terancam rugi besar. Penyakit ikan rasanya menjadi sesuatu yang sangat mengancam bagi industri perikanan, terutama ikan nila.
Ada banyak sekali jenis penyakit dan hama ikan nila yang bisa dengan mudah menjangkiti atau menyerang ikan tersebut. Satu ikan kena, ikan lain yang tinggal di dalam kolam yang sama juga bisa terkena.
Kalau hal itu terjadi , kerugian besar bisa menimpa sang pembudidaya. Tadinya cuan bisa jadi bencana. Lalu, penyakit apa sajakah yang bisa menjangkiti ikan nila?
1. Notonecta
Notonecta bukanlah penyakit, melainkan seekor serangga kecil yang bisa sangat mematikan bagi ikan nila. Serangga ini ukurannya sekecil beras dan menjadi ancaman besar bagi benih-benih ikan nila. Mereka bisa menyerang bayi-bayi ikan tersebut dengan cara disengat. Sengatannya bisa berakibat sangat fatal, bahkan melukai bayi ikan nila dengan sangat parah dan akhirnya bisa berujung kematian.
Benih ikan nila memang masih sangat rapuh. Jika terserang hama serangga ini, akibatnya bisa sangat buruk bagi si pembudidaya.
2. Saprolegniasis
Jika sebelumnya adalah serangan hama, Saprolegniasis memberi ancaman lain. Penyakit ini berasal dari sebuah jamur bernama Saprolegnia sp. Gejala yang terlihat adalah bintik atau serabut putih yang tumbuh di badan ikan nila. Berbeda dari si notonecta, penyakit jamur ini memang hadir karena kurangnya perawatan air di kolam-kolam budidaya.
Saprolegnia sp tumbuh subur di air yang kotor, maka jika air di kolam jarang dirawat dan terlihat sangat keruh dan berbau, maka kemungkinan jamur ini untuk tumbuh dengan subur bisa semakin besar. Kualitas air yang kotor bisa dengan mudah mempengaruhi tingkat imunitas si ikan yang akhirnya bisa diserang oleh jamur ini.
Penyakit jamur menjadi salah satu yang paling lumrah menyerang ikan apa saja dan pengobatannya juga tidak sulit. Namun, lebih baik mencegahnya agar tidak membawa ancaman. Caranya cukup mudah, jaga kualitas air kolam dengan sistem flterasi yang baik dan juga pemakaian garam ikan yang sesuai dosis takaran.
3. Aeromonas
Bakter jahat ini merupakan sebuah mimpi buruk bagi pembudidaya. Pasalnya, bakteri Aeromonas bisa menjadi pembunuh berdarah dingin yang menyerang dalam senyap, alias ancamannya tidak terlihat, namun ikan-ikan langsung banyak yang mati dalam jumlah besar.
Penyakit ini disebabkan oleh sebuah bakteri bernama Aeromonas hydrophila. Gejala yang dia buat adalah badan ikan yang menjadi kemerahan dan terlihat seperti iritasi. Namun lama-lama bukan hanya gatal biasa, badan ikan yang kemerahan ini bisa menjadi bengkak dan melunak, sehingga menyebabkan luka yang sangat parah.
Aeromonas hydrophila adalah momok yang bisa menyerang ribuan ikan dalam satu kesempatan. Bakteri ini sering menjadi biang kerok atas kasus gagal panen bagi banyak pembudidaya. Pencegahannya adalah dengan menjaga kualitas air agar tetap sehat dan bersih.
4. White spot
White spot merupakan penyakit yang lumrah menyerang ikan. Tak hanya ikan budidaya saja, ikan hias pun sering diserang oleh penyakit ini. Penyebab penyakit white spot adalah sebuah jamur. Gejalanya adalah bintik-bintik putih yang tumbuh di tubuh ikan. Ikan merasa gatal dan akan terus menggesek-gesekkan badannya ke tepian kolam.
Efek buruknya, white spot bisa membuat ikan stress yang lama-lama bisa menyebabkan ikan menjadi mogok makan. Mogok makan akan berubah menjadi tingkatan stress yang semakin parah dan tak jarang ikan bisa mati karena penyakit ini.
Pencegahannya juga sama saja, dengan menjaga kualitas air kolam agar tetap sehat dan bersih.
5. Tilapia Lake Virus
Virus ini pertamakali ditemukan di Israel pada tahun 2009 karena sebuah kejadian yang amat mengerikan. Bayangkan, ada penyakit ini menyebabkan panen ikan nila di Israel yang tadinya mencapai 300 ton, menjadi hanya 8 ton saja. Penyebabnya adalah sebuah virus yang datang dari famili Orthomyxoviridae.
Dilaporkan skala kematian yang bisa disebabkan oleh virus ini mencapai 90%. Gejalanya adalah tubuh ikan yang menjadi menghitam dan juga kornea mata menjadi kecil. Mayoritas ikan nila yang terkena penyakit ini akan menjadi lemah dan mati dalam jangka waktu yang sangat cepat.
Karena hadir dari virus, maka harus ada vaksin yang bisa menghentikannya. Ngerinya, sampai saat ini belum ada obat atau vaksin yang bisa mengobati ikan yang terkena virus ini.
Ke-5 penyakit dan hama bagi ikan nila ini menjadi tantangan nyata bagi para pembudidaya. Sama seperti petani, budidaya ikan juga memiliki hamanya tersendiri. Semoga di musim hujan ini, budidaya ikan nila tetap lancar tanpa harus dihadapkan dengan penyakit ganas.