Panduan Memelihara Ikan Discus

Menurut kabar, katanya ikan discus merupakan salah satu jenis ikan hias yang sulit dipelihara. Banyak penghobi yang mengungkapkan kalo discus bukanlah ikan dengan tingkat kesulitan yang mudah, makanya walau namanya sudah sangat terkenal, tapi penghobinya tidak sebanyak itu.

Karena terkenal sebagai ikan yang ‘rewel’, banyak penghobi yang penasaran dengan ikan ini. Ibaratnya, ikan discus merupakan seorang yang sangat rupawan, sampai kamu jatuh hati dibuatnya, namun mendapatkan orang ini bukanlah sesuatu yang mudah.

Biar berhasil, ini beberapa tips yang bisa kamu jadikan acuan dalam memelihara ikan discus. Apa saja ya?

1. Kualitas air harga mati

Dari semua aspek yang harus dijaga, air adalah yang paling utama. Pasalnya, ikan discus cukup rewel dalam urusan air, alias mereka bisa mati mendadak saat air di dalam akuarium mengalami perubahan baik dari segi parameter ataupun suhunya.

PH yang dibutuhkan oleh ikan discus sekitar di angka 6.5. Jika angkanya di atas atau di bawah itu, ikanmu bisa dalam bahaya. Kualitas air bisa terjaga dengan media filter yang bagus dan seringnya penggantian air.

2. Kualitas suhu

Discus adalah ikan yang berasal dari daerah tropis. Sebenarnya hal ini bukanlah masalah besar, karena Indonesia juga memeiliki iklim dan cuaca yang serupa dengan Amerika Selatan.

Namun, banyak penghobi yang memasang pendingin ruangan di area ruang tamu atau kamar yang juga merupakan lokasi yang sama dengan tempat biasa akuarium dipajang. Jika air menjadi terlalu dingin, ikan discus bisa menjadi stress berat.

Stress berat diawali dengan gejala tubuhnya yang menjadi gelap dan karakter ikan yang menjadi lebih pasif. Ketika air menjadi dingin dan kamu melihat ikan discus-mu bersembunyi di balik batu, maka kamu harus cepat memasang heater.

3. Pemberian makan

Berbeda dengan jenis ikan hias lainnya, menu makanan ikan discus terbilang berbeda. Bentuk mulut mereka kecil dan bulat, membuat ikan ini sudah pasti kesulitan untuk memakan pelet yang berukuran besar. Walau sudah memasuki usia dewasa, mulut ikan ini masih terlalu kecil untuk menelan pelet. Maka dari itu, ada makanan khusus yang bernama burger.

Burger ini bukan seperti burger yang biasa kamu makan, melainkan sebuah olahan yang sudah dicocokkan dengan kebutuhan gizi serta untuk menaikkan warna si ikan. Selain burger, ikan discus juga biasa memakan pelet lunak berbentuk seperti cacing dan juga cacing beku.

4. Kepadatan populasi di akuarium

Memelihara discus dalam jumlah banyak memanglah seru, namun kamu juga harus memperhatikan jika ikan ini bisa menjadi stress jika populasi ikan di dalam akuarium. Idealnya, untuk ukuran akuarium sekitar 100cm diisi sekitar 15 ekor ikan discus.

Jika akuarium-mu lebih kecil dari itu, baiknya kamu isi sekitar 5-8 ekor saja. Ikan discus butuh air dengan arus yang tenang dan banyak area untuk berenang. Jika populasi terlalu padat, mereka bisa menjadi sangat tertekan dan akhirnya bisa mati karena stress.

5. Media filter & pergantian air

Karena ikan discus cukup sensitif terhadap kondisi air, pergantian air secara berkala dan konsisten serta media filter yang mumpuni harus menjadi sebuah kewajiban. Tujuannya adalah untuk menahan pertumbuhan zat amoniak yang bisa menjadi ancaman buat ikan-ikan yang kamu miliki.

Ganti air minimal 1 minggu sekali dengan volume sekitar 30% dari total isi akuarium. Selain itu, kamu bisa menggunakan air isi ulang agar pH nya lebih terjaga dan meminimalisir kandungan senyawa kimia lain yang ada di dalam air sumur.

Memelihara ikan discus memang terlihat sulit, namun jika dijalankan dengan kesungguhan dan penuh cinta, rasanya pasti akan berhasil. Intinya sayangi air terlebih dahulu, baru sayangi ikan. Jika kamu sudah bisa menjaga kualitas air, maka ikan-ikan juga bisa hidup dengan tenang, tidak terkecuali ikan discus yang sering bikin naik pitam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *