Panduan Lengkap Usaha Ternak Ikan Nila Bagi Pemula
Nakama Aquatics – Salah satu budidaya yang cukup mudah dan menguntungkan adalah budidaya atau ternak ikan nila. Ikan yang satu ini banyak sekali penggemarnya. Hampir semua orang suka karena tidak berbau amis dan juga pengolahannya bisa berbagai macam.
Sumber gambar : Nila Adam (Facebook)
Ikan nila merupakan ikan yang hampir mirip dengan jenis ikan mujair atau ikan mas. Hanya saja durinya tidak terlalu banyak sehingga aman untuk dikonsumsi.
Bagi Anda yang berencana usaha ternak ikan nila, maka merupakan pilihan yang satu ini sangat cocok. Ikan ini mudah sekali dikembangbiakkan mengingat kemampuan adaptasi ikan nila yang sangat cepat.
Ikan nila sering dijumpai di tempat seperti sungai, waduk, rawa-rawa atau danau. Ukurannya bahkan bisa sampai sebesar paha orang dewasa jika berada di alam liar.
Suhu yang paling cocok untuk ikan nila agar dapat tumbuh dengan maksimal adalah 25-20 derajat Celcius. Kemudian untuk makanannya juga tidak terlalu sulit kok karena ini adalah jenis ikan yang memakan segala jenis makanan.
Rata-rata peternak nila memberi makanan kepada ikan nila berupa plankton, hewan air kecil atau ikan kecil, atau pakan buatan manusia. Namun, agar mencukupi kebutuhan gizi maka saat mengolah makanan buatan harus diberikan kebutuhan protein paling tidak 25%.
Untuk biaya makanannya pun relatif terjangkau dan murah. Ada beberapa faktor yang sangat krusial disaat Anda akan memulai proses budidaya ikan nila ini yaitu cara mengatasi berbagai penyakit ikan, pemilihan benih ikan nila yang berkualitas, waktu pemberian makan dan juga persiapan kolam ikan itu sendiri.
Tips cerdas memilih benih ikan nila
Saat Anda akan memilih benih ikan nila maka pilih yang jenis kelaminnya jantan. Mengapa harus jantan? Jadi begini, ikan nila jantan mampu berkembang dan tumbuh lebih cepat sebanyak 40% jika dibandingkan dengan ikan nila betina.
Budidaya ikan nila dengan kelamin yang sama akan lebih produktif dibandingkan jika Anda memilih ikan dengan jenis kelamin campuran jantan dan betina.
Jika jenis kelaminnya dicampur maka ikan nila hanya akan fokus melakukan perkawinan sehingga tidak segera bertambah bobot tubuhnya. Dari segi bisnis, hal ini tentu kurang baik.
Oleh sebab itu jangan sampai salah dalam memilih benih ikan nila. Pilih yang monoseks atau yang kelaminnya sama (baik jantan saja maupun betina saja).
Lebih baik ternak di kolam tanah
Oke sekarang kita lanjut membahas tahapan persiapan kolam ikan nila itu sendiri. Ada beberapa jenis kolam yang bisa Anda pilih seperti kolam semen, jaring terapung, kolam terpal, kolam tanah atau kolam di tambak air payau.
Dari semua jenis kolam diatas yang paling disarankan dan banyak dipakai adalah kolam tanah. Alasannya karena biaya yang rendah, mudah dibuat, dan biaya konstruksi yang tidak terlalu tinggi.
Dengan begitu Anda bisa menghemat uang yang nantinya bisa dialokasikan untuk kebutuhan lain seperti pembelian bibit atau pembuatan pakan.
Namun keunggulan kolam tanah ternyata tidak sebatas itu. Kolam tanah ternyata memiliki kemampuan dimana bisa menjadi tempat untuk tumbuhan dan juga berbagai jenis hewan air yang bisa menjadi makanan alami secara langsung untuk benih ikan nila yang hidup disana nantinya.
Secara tidak langsung, biaya pakan buatan juga akan lebih rendah bukan?
Mempersiapkan kolam tanah
Ada beberapa langkah yang harus Anda lakukan untuk mempersiapkan kolam tanah yaitu dasar kolam harus dikeringkan terlebih dahulu. Caranya adalah dengan proses penjemuran selama 7 hari, namun jika cuacanya panas bisa lebih cepat dari itu.
Kemudian setelah kering, lakukan pembajakan permukaan tanah sedalam 10 cm. Proses selanjutnya adalah penetralan pH kolam yaitu dengan cara menggunakan dolomite yang dosisnya harus disesuaikan dengan tingkat keasaman tanah kolam itu sendiri.
Masukkan bahan lalu diamkan selama 3 hari. Selanjutnya, setelah pengapuran selesai berikan pupuk organic untuk kolam tanah. Bisa Anda pilih pupuk kompos atau juga pupuk kandang.
Jumlahnya adalah 2 ton untuk setiap tanah seluas 1 hektar. Proses pemupukan berlangsung hingga 2 minggu dan diamkan.
Setelah itu, genangi kolam tanah dengan air berikan secara bertahap sekitar 20 cm lalu diamkan selama 5 hari. Setelah itu Anda bisa mengisi kolam dengan air hingga 75 cm.
Sekarang sebar benihnya!
Jika kolam sudah selesai tahapan selanjutnya adalah penebaran benih ikan nila. Untuk jumlahnya berikan sekitar 30 ekor ikan nila pada setiap 1 meter persegi.
Sebelum memasukkan ikan langsung ke dalam kolam Anda bisa memperkenalkan ikan dengan kondisi kolam tersebut.
Caranya adalah dengan masukkan ember lalu tempatkan di dalam kolam, kemudian setelah beberapa saat miringkan wadah dan biarkan ikan keluar dengan sendirinya dan masuk ke kolam tanah.
Proses pengenalan ini akan sangat bermanfaat untuk Anda dalam mengurangi resiko kematian ikan karena perubahan alam mendadak.
Tahap pemeliharaan ikan nila
Selanjutnya, Anda hanya perlu melakukan proses pemeliharaan untuk ikan nila yang sudah Anda masukkan ke dalam kolam.
Yang paling penting dalam tahapan ini adalah kendali atas hama penyakit ikan, pengelolaan air kolam tanah dan juga pemberian makanan untuk benih ikan nila. Kondisi air kolam sangat berdampak pada proses pertumbuhan ikan itu sendiri.
Kondisi air yang sehat akan memiliki pH yang sesuai dengan kebutuhan ikan itu sendiri. Jika pH berubah tandanya air sudah harus diganti.
Jangan sampai kandungan kadar oksigen di dalam kolam menurun drastic karena ikan bisa mati massal. Besarkan sirkulasi debit air agar oksigen yang masuk semakin banyak.
Jika kolam berbau tidak sedap atau busuk maka keluarkan air kotor hingga 1/3 kolam lalu isi dengan air baru sisanya. Akan lebih baik lagi jika air terus mengalir sehingga kondisi pH selalu terjaga normal.
Memberi makan ikan nila
Untuk pemberian makan ikan maka Anda bisa memberi makanan buatan atau pellet dengan kadar protein minimal 20% dan maksimal 30%. Kebutuhan makan ikan nila adalah 3% dari total berat tubuhnya untuk setiap harinya. Semakin berat bobotnya maka kebutuhan makannya akan semakin banyak pula.
Untuk ilustrasi perhitungan pemberian pakan ikan, misalnya dalam satu buah kolam ada sekitar 1500 ekor ikan nila dengan bobot 10 hingga 20 gram per ekornya maka total pakan yang dibutuhkan per hari adalah sekitar 7 kilogram.
Lakukan penimbangan bobot ikan setiap 2 minggu sekali, tidak perlu semua namun cukup secara acak sebagai sample saja. Untuk waspada hama penyakit maka harus diperhatikan karena penyakit menular bisa terjadi massal dan melalui air.
Waktu budidaya ikan hingga masa panen biasanya sekitar 4 hingga 6 bulan untuk bobot ikan sekitar 300 gram hingga 500 gram per ekornya.
Oleh karena itu Anda harus benar-benar mengawasi kondisi air agar tidak sampai tercampur detergen, kotoran atau limbah yang bisa mengakibatkan kerugian karena kematian ikan secara massal akibat penyakit.