Manfaat Batu Apung untuk Sistem Filtrasi Akuarium Lebih Baik Dari Media Premium?

Di era hobi pelihara ikan menjadi sebuah hobi yang besar ini, media filter pun tidak luput dari image premium yang sekarang menjadi salah satu teknik marketing untuk menjual produk. Produk premium dipasarkan sebagai sebuah produk yang memberi lebih banyak manfaat daripada produk yang biasa, namun hal itu juga masih bisa diperdebatkan.

Daripada memikirkan soal media filter premium, ternyata banyak juga media filter lainnya yang punya kegunaan dan fungsi sama namun dengan harga yang jauh berbeda. Salah satu yang paling mudah ditemukan dan murah harganya adalah batu apung.

Bagaimana manfaat batu apung untuk sistem filtrasi akuarium?

1. Apa sih batu apung itu?

Batu apung merupakan salah satu media filter alami yang dihasilkan oleh alam. Batu apung atau pumice adalah batu yang dihasilkan dari limbah vulkanik, seperti bekas lava yang mengeras.

Lava yang tadinya cair dan bisa membakar apa saja, bisa membeku dan berubah jadi benda padat. Nah, batu apung hadir dari proses seperti itu. Asalnya ya tentu saja dari letusan atau erupsi gunung berapi yang setiap hari terjadi.

Lalu kenapa batu ini bisa mengapung dan tidak tenggelam seperti batu lainnya? Keunikannya, batu apung mempunyai sebuah pori-pori yang tercipta dari awal batu ini masih berbentuk lava. Pori-pori ini hadir dari gas yang tertangkap karena proses pendinginan lava panas yang cepat.

Karena berpori, maka batu apung akhirnya bisa terapung di atas air dan tidak tenggelam.

2. Kenapa batu apung bisa menjadi media filter?

Pori-pori yang ada di batu apung memiliki peran penting untuk membuat batu ini menjadi terkenal di kalangan penghobi ikan hias sebagai media filter. Pori-pori tersebut berfungsi sebagai saringan yang bisa menyaring partikel-partikel kecil kotoran dari dalam akuarium.

Kotoran yang berukuran sangat mikro ini dinilai sulit disaring oleh media mekanis macam kapas dakron atau japmat, sehingga batu apung sering dijadikan sebagai backingan kedua setelah air melewati filter mekanis.

Selain sering menjadi media filter bagi akuarium, batu apung juga kerap digunakan sebagai media filter untuk keperluan air minum.

3. Ada berapa macam batu apung?

Ada dua batu apung yang bisa dimanfaatkan menjadi media filter: batu apung merah dan batu apung putih. Batu apung merah dikenal memiliki rongga dan pori-pori yang lebih besar, sehingga daya serapnya juga lebih bagus. Sedangkan, batu apung putih mempunyai tingkat kepadatan yang lebih baik, serta beratnya juga lebih ringan.

Batu apung putih lebih sering digunakan sebagai media filter karena tidak menghasilkan air endapan yang banyak karena sirkulasi airnya lebih cepat disaring.

4. Bagaimana mekanisme batu apung jadi media filter?

Batu apung memiliki kegunaan yang cukup vital untuk menyaring air dari dalam akuarium dan segala kotoran-kotorannya.Batu apung biasanya akan ditaruh di sebuah wadah atau chamber filter di area atas akuarium. Urutannya, batu apung diletakkan setelah filter mekanis.

Kondisi air di banyak kota besar dikenal tidak punya kualitas yang baik sehingga penggunaan batu apung sebagai media filter menjadi lebih sering dimanfaatkan.

Batu apung menjadi salah satu media filter yang paling mudah didapatkan dan punya harga yang sangat murah. Kamu bisa mendapatkannya tidak hanya di toko akuarium, melainkan juga di toko material.

Kasarnya, hanya memakai batu apung saja manfaatnya sudah lebih dari cukup untuk menjaga air di dalam akuarium-mu tetap bersih, jernih, dan pastinya sehat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *