Ingin Membuat Kolam Koi? Kamu Harus Siapkan Beberapa Sistem Filtrasi Ini!
Membuat sebuah kolam koi memang seru, apalagi jika masih ada lahan kosong di halaman rumah. Sudut rumah yang tadinya terlihat monoton bakalan menjadi lebih hidup karena kehadiran kolam yang diisi oleh banyak ikan koi dengan warna yang sangat beragam.
Momen pulang kerja tidak lagi membosankan karena kamu bisa bersantai di depan kolam, melihat ikan koi berenang kesana kemari dan mendengar gemericik suara air yang selalu bisa mengusir stress.
Namun, membangun kolam tidak semudah itu. Ada beberapa hal yang mesti kamu perhatikan dan pahami sebelum membangun sebuah kolam di halaman rumah. Apa sajakah hal-hal tersebut? Nah, simak artikel di bawah ini ya!
Memelihara ikan koi bukanlah hal yang sulit, namun juga tidak mudah. Kamu perlu paham beberapa dasar yang bisa menjadi acuan agar kolam yang kamu rakit tidak berakhir menjadi tempat pembantaian ikan koi karena kelak ikan-ikan yang kamu pelihara akan mati. Sebuah kolam ikan koi haruslah memiliki sebuah sistem filtrasi yang baik.
Filter adalah sistem vital yang harus ada di setiap akuarium atau kolam. Apa gunanya? Filtrasi akan membuat air di dalam kolam menjadi tetap bersih dan berkualitas, juga mengalirkan oksigen yang berguna untuk kehidupan ikan koi. Jika tanpa filtrasi, kolam akan cepat ditumbuhi algae yang bisa menyita suplai oksigen dan akhirnya membuat ikan menjadi lebih cepat mati.
Membangun sebuah kolam ikan jangan hanya memikirkan kesenangan pribadi, karena kamu akan memelihara ikan yang menjadi tanggung jawabmu.
Jadi, menyiapkan tempat tinggal yang layak sudah barang tentu menjadi kewajibanmu jika ingin memelihara ikan. Beberapa sistem filter ini bisa kamu jadikan acuan untuk menyediakan filtrasi yang baik kepada kolam ikanmu.
1. Filter biologi
Filter biologi di sini adalah sistem filtrasi yang lebih mengedepankan untuk memanfaatkan komponen filter biologis seperti ceramic ring dan bioball, digabungkan dengan tanaman air, sehingga menciptakan sebuah alur yang lebih alami.
Sistem filtrasi ini memanfaatkan siklus nitrogen yaitu proses nitrifikasi yang dilakukan oleh beberapa bakteri secara natural. Komponen media yang bisa kamu gunakan antara lain seperti yang aku sebut sebelumnya yaitu ceramic ring dan bioball, juga tanaman air seperti eceng gondok, teratai, dan banyak lagi. Sistem filtrasi seperti ini dinilai lebih murah secara biaya dan terlihat lebih alami.
2. Filter Kimiawi
Sistem filtrasi ini sering dipakai oleh banyak orang karena mudah dan tidak rumit. Kamu hanya memerlukan sebuah chamber filter atau wadah untuk menampung medianya yang disesuaikan dengan ukuran kolam. Di dalam wadah tersebut, kamu bisa memasukkan beberapa media filter yang harus disusun sedemikian rupa.
Filter kimiawi ini adalah sebuah sistem yang lebih memanfatkan proses kimia dari media filter seperti batu zeolite untuk mengikat zam amonia yang larut dalam air. Selain batu zeolite, kamu juga harus menaruh arang atau serbuk berupa carbon active untuk mengikat racun dan bau amis yang dihasilkan dari limbah ikan.
Adapun beginilah urutan di dalam wadah filter untuk filter kimiawi:
Air masuk mengaliri ceramic ring di ruangan pertama, lalu air menuju ruangan kedua yang berisi kapas untuk menyaring kotoran, setelahnya air menuju batu zeolit untuk mengurai dan mengikat zat amonianya, lalu menuju arang/carbon active untuk mengurai aroma amis, terakhir air mengalir kembali ke dalam kolam.
3. Filter mekanis
Sistem filter ini memanfaatkan gravitasi bumi, dimana air dari dalam kolam akan dialirkan menuju area yang lebih tinggi, seperti halnya bagaimana air dari atas gunung mengalir ke area yang lebih rendah.
Sistem filtrasi ini memerlukan sebuah mesin filter yang berguna untuk menarik air dari dalam kolam dan mengalirkannya menuju sebuah wadah yang berisi media filter mekanis seperti kapas, jap mat, ataupun dacron.
Sistem ini dinilai lebih mudah karena kamu hanya memerlukan sebuah mesin pompa dan selang ataupun pipa saja untuk mengalirkan air ke wadah filter.
Dari ketiga opsi sistem fillterasi ini, kamu pilih yang mana?