Chinese Red Pearch, Baramundi Asal Tiongkok yang Harganya Selangit

Ikan barramundi beberapa bulan lalu mendadak menjadi sesuatu yang dibicarakan banyak orang. Padahal, sebelumnya ikan ini hanya dikenal sebagai ikan konsumsi dan ikan hias yang kurang populer.

Namun, kedatangan barramundi-barramundi berkelainan genetik membuka mata para penghobi untuk mulai memberi perhatiannya kepada ikan air payau ini.

Di Tiongkok, ada ikan yang mirip banget sama barramundi. Bentuknya serupa, namun harganya mungkin jauh lebih mahal ketimbang barramundi biasa. Dia adalah Chinese red perch yang mungkin masih saudaraan sama Nile perch asal Afrika.

Siapakah dia?

Klasifikasi Ilmiah

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Actinopterygii

Ordo : Perciformes

Famili : Sinipercidae

Genus :  Siniperca

Spesies :  Siniperca chuatsi

Bentuk Fisik

Bentuk ikan ini mirip dengan ikan jenis perch lainnya. Namun, ketika masih berada di usia atau juvenile, ada warna merah yang terlihat dominan di tubuhnya.

Siniperca chautsi memiliki tubuh yang dikompresi dengan rahang bawah yang menonjol dan rahang atas mencapai belakang mata. Rahangnya dipersenjatai dengan deretan gigi seperti gergaji. Ukuran maksimal ikan ini sekitar 80cm dengan berat mencapai 8 kilogram.

Penyebaran wilayah

Sinipercua cuatsi ditemukan di habitat air tawar dataran rendah di seluruh benua Asia Timur tidak termasuk Semenanjung Korea, dari cekungan drainase Sungai Amur di Timur Jauh Rusia/Tiongkok Timur Laut hingga Sungai Mutiara di Tiongkok Selatan. Jadi penyebaran wilayah ikan ini memang lebih banyak di daerah Tiongkok.

Habitat & Karakteristik

Siniperca chuatsi ditemukan di sungai-sungai yang memiliki pertumbuhan vegetasi air yang padat dan air yang cukup keruh di musim hujan. Meskipun dapat hidup di air yang hampir beku, mereka hanya mulai makan saat suhu naik di atas 15 °C (59 °F) dan berkembang biak saat suhu naik di atas 21 °C (70 °F).

Temperamen

Seperti ikan predator lainnya, karakter ikan ini cenderung galak. Memiliki mulut yang besar, sudah pasti mereka bisa dengan mudah memangsa ikan-ikan lain yang berukuran lebih kecil.

Siniperca chuatsi masih jarang ditemukan di pasaran lokal. Di website aqua-imports.com, harga ikan ini mencapai 99 dollar AS atau sekitar 1,5 juta rupiah untuk ukuran kecilnya.

Makanan

Mereka adalah hewan bertipe piscivora demersal, mengintai burayak spesies ikan lain menggunakan penglihatan tajam yang mereka miliki. Penglihatan ini sekaligus untuk melacak mangsanya sebelum diterkam dan membungkusnya dengan mulut besar mereka.

Spesies ikan yang paling banyak dimangsa adalah spesies diurnal yang memiliki warna yang mencolok. Mereka memiliki visual yang tinggi di siang hari tetapi tidak begitu baik di waktu malam, karena penglihatannya yang buruk.

Chinese red perch termasuk golongan ikan sultan, karena harga internasionalnya aja mencapai lebih dari 1,5 juta. Sudah pasti kalau sampai masuk ke Indonesia, harganya bisa lebih mahal. Tapi, faktor kelangkaan atau rare item bisa menjadi daya tarik buat para penghobi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *