Cara membuat Sistem Filtrasi pada Kolam ikan Koi

Kalau kamu mengunjungi tempat yang memiliki kolam outdoor, maka besar kemungkinanmu melihat ikan koi yang dipelihara di sana. Ikan koi berasal dari Jepang. Mereka merupakan variasi dari Amur carp Cyprinus carpio.

Sejarah mencatat koi muncul pada abad 19 dari para petani padi yang memelihara ikan Amur carp tersebut di sawah mereka. Selective breeding pada amur carp tersebut memunculkan warna merah, pale blue Asagi, dan merah, putih dan kuning bekkou. Koi sendiri merupakan penamaan bahasa jepang untuk ikan mas, dan merupakan homofon untuk afeksi dan cinta di Jepang.

Berbeda dengan kerabat terdekatnya, ikan mas. Ikan koi tidak bisa dipelihara di akuarium dan harus dipelihara di kolam atau tank besar karena memiliki ukuran yang besar dan ruang gerak yang besar juga.

Koi menghabiskan seluruh hidup mereka di kolam; dan mereka makan, tidur, dan membuang kotoran di sana. Oleh karena itu, wajib hukumnya untuk menggunakan filter pada kolam ikan koimu.

Jika berbicara tentang filter, orang-orang cenderung berfikir bahwa hanya ada satu jenis filter. tapi tahukah kamu, bahwa terdapat dua jenis filter. yaitu; mekanik dan biologis. Penting loh untuk mempelajari perbedaan antara dua filter tersebut.

Filter mekanik

Filter mekanik pada prinsipnya bekerja untuk memisahkan kotoran dan limbah padat termasuk kotoran ikan, lumpur, makanan yang tidak dimakan, atau debu. Untuk mencegah penumpukan, media filter harus dibersihkan secara teratur. Penggantian hanya diperlukan ketika media tidak bisa lagi melepaskan semua kotoran yang ditampungnya. Cara kerja filter mekanik adalah dengan mengalirkan air pada tempat atau wadah tertentu yang memiliki bahan-bahan filter, berupa; serabut kelapa, kerikil, pasir, saringan sieve, jap-matt, busa/foam, kapas dan bahan sikat.

Filter mekanik tersedia dalam berbagai porositas, yang membatasi ukuran partikel kotoran yang dapat diekstraksi. Semakin besar pori-pori di media mekanis, semakin besar partikel yang harus dimiliki agar filter dapat mengekstraknya. Media yang kasar lebih mudah dibersihkan dan digunakan kembali daripada media yang lebih halus. Pori-pori di media mekanis terbaik menyaring partikel sekecil satu mikron, yaitu 1/90 yang sama seperti diameter rambut manusia! Media terbaik akan membersihkan tangki, tetapi akan tersumbat dengan sangat cepat, dan mungkin tidak dapat digunakan kembali.

Metode lain dari filter mekanik adalah dengan mengalirkan air ke tempat terpisah sehingga kotoran dan limbah yang tersaring menumpuk di bawah. Ada juga cara menggunakan siklon, sistem vortex yang mengumpulkan kotoran dibagian tengah filter sehingga bisa dibuang pada proses selanjutnya.

Filter mekanik yang bekerja dengan baik bisa membuat air kolam koimu terlihat bersih bening, akan tetapi ingat ya. Bersih bening tidak berarti kotor. Kenapa bisa begitu? Karena filter mekanik hanya mampu membersihkan kotoran dan limbah yang solid, tidak dengan limbah cair seperti amonia dan nitrat. Oleh karena itu, kamu membutuhkan filter kedua yaitu filter biologis.

Filter Biologis

Filter biologis adalah segala sesuatuyang menyediakan perumahan bagi bakteri bermanfaat yang memecah limbah terlarut menjadi bentuk yang kurang beracun. Berbeda dengan filter mekanik, filter biologis tidak boleh diganti kecuali jika sudah terlalu tersumbat untuk berfungsi.

Untuk memahami filter biologis ini, yuk kamu kenali dulu kriteria yang dibutuhkan oleh bakteri bermanfaat yang akan menghuni filtermu ini:

  1. Memiliki suhu diatas 12 Celsius
  2. Memiliki amonia dan nitrit sebagai sumber makanan
  3. Mengandung oksigen

Bakteri mengekstrak makanan dan oksigen dari air yang melewatinya. Ketika kotoran padat masuk ke filter biologis, kotoran tersebut akan mengurangi aliran air, itu dan “melaparkan” area oksigen beserta makanan bakteri, yang akan menyebabkan bakteri di area itu mati. Inilah sebabnya mengapa media mekanik harus ditempatkan sebelum media biologis.

Ketika beban bio meningkat, kelimpahan amonia dan nitrit menyebabkan bakteri berkembang biak. Bakteri yang mengkonsumsi amonia berkembang biak dengan cepat, sampai kadar amonia turun ke nol. Terkadang mereka memproduksi secara berlebihan dan menyebabkan “bakteri berkembang” yang terlihat mirip dengan kabut di akuarium.

Setelah jumlah bakteri yang tepat telah tumbuh untuk mengatasi lonjakan amonia, bakteri yang berlebih akan kelaparan dan mati, dan “kabut” menghilang. Sangat mudah untuk melihat mengapa penghobi ikan kois bersikeras pada media biologis dan mekanis minimum untuk penyaringan.

Mereka bekerja secara harmonis dan membantu menjaga ekosistem yang sehat, seimbang, dan andal.

Begitu Nakama Squad, untuk memelihara ikan koi. Kalian butuh dua sistem filter, yaitu mekanik dan biologis. Mekanik berfungsi untuk menghilangkan limbah padat sementara biologis menghilangkan limbah cair

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *