7 Tanaman Aquascape Tanpa CO2 yang Bisa Kamu Pelihara

Saat ini, di dalam akuarium bukan hanya ikan saja yang dipelihara. Banyak orang yang mulai gemar memelihara tanaman air untuk mempercantik akuariumnya. Namun, banyak yang bilang dan mengalami jika memelihara tanaman air tidak semudah itu. Banyak penghobi yang tidak sukses memelihara tanaman karena pada akhirnya tanaman air tersebut malahan mati.

Lebih lagi, banyak tanaman yang memerlukan c02 untuk hidup. Sedangkan oksigen ini harus diperoleh dari sebuah tabung yang harganya mahal.

Kesan itulah yang membuat banyak penghobi seperti pesimis untuk memelihara tanaman air. Padahal, banyak jenis tanaman air yang mudah untuk dipelihara dan tanpa memerlukan karbon c02.

Beberapa tanaman ini bisa kamu pelihara dengan cara yang mudah dan murah. Penasaran? Inilah 7 tanaman yang cocok untuk pemula!

1. Vallisneria

Tanaman ini menjadi salah satu favorit penghobi karena kemudahan dalam memeliharanya. Vallisneria ada banyak jenisnya, namun yang paling sering ditemukan di pasaran adalah Vallisneria nana dan spiralis. Tanaman berbentuk seperti rumput ini biasa dijadikan tanaman background yang letaknya ada di bagian belakang akuarium.

Efeknya, akuarium bisa terlihat lebih natural seperti keadaan di sungai sungguhan. Selain mempercantik, Vallisneria juga sering digunakan ikan sebagai tempat beraktivitas. Memeliharanya juga mudah karena tanaman ini tidak memerlukan c02.

2. Anubias nana

Jika kamu mencari tanaman yang akan menempel pada batu dan kayu apung, Anubias Nana mungkin cocok untuk Anda.

Tumbuhan hijau tua berdaun tebal ini akan menempel pada batu atau kayu yang kamu tempatkan di dekat atau di atasnya. Tumbuh dengan mudah – sebagian atau seluruhnya terendam – namun bagian rimpangnya harus berada di atas substrat akuarium atau menempel pada batu atau kayu.

Tanaman ini akan tumbuh dalam kisaran suhu ruangan di 22-28 derajat celcius. Daunnya memiliki penampilan gelap pekat dan sangat kuat yang dapat menahan ikan yang suka menempel pada daun seperti Pleco dan jenis algae eater. Bentuk daunnya yang besar menambah kesan natural di dalam akuarium-mu.

3. Frogbit

Frogbit bukanlah tanaman yang diletakkan di dalam akuarium, mereka tumbuh di permukaan air. Jika kamu ingin akuarium-mu terlihat lebih natural dengan tanaman mengambang, Frogbit bisa menjadi pilihan. Mereka tumbuh dengan mudah dan tidak memerlukan c02.

Tanaman ini hanya memerlukan pencahayaan yang cukup. Jangan heran jika tadinya kamu hanya menaruh beberapa buah tanaman ini, selang seminggu tanamannya menjalar dan menutupi seluruh permukaan akuarium.

4. Sirih Gading

Jika kamu pecinta channa, sudah pasti mengenal dekat tanaman ini. Hal itu karena Sirih gading atau bahasa ‘bule’ nya Devil’s Ivy adalah tanaman yang sangat mudah untuk tumbuh. Sirih gading bisa tumbuh di dalam dan di luar air.

Mereka hanya memerlukan air dan cahaya untuk bisa menjalarkan akarnya. Selain menambah kesan dan mempercantik akuarium, Sirih gading juga punya manfaat lain yaitu menambah supply oksigen ke dalam air.

Selain itu, Sirih gading juga bisa menetralisir kotoran di dalam air, makanya tanaman ini sering digunakan di dalam mesin filtrasi.

5. Java Moss

Java moss sangat cocok untuk pemula karena kemudahan dalam merawatnya. Biasanya moss ini diletakkan di permukaan batu, kayu, atau hardscape lainnya. Nantinya, tanaman ini akan merambat dan menutupi seluruh permukaan hardscape.

Java moss bisa mentoleril berbagai macam suhu akuarium, bahkan tanaman ini bisa hidup di dalam akuarium dengan suhu yang cukup panas. Kuncinya hanya di pencahayaan, karena Java moss butuh cahaya untuk hidup.

6. Amazon sword

Pakis jawa adalah tanaman akuarium lain yang sempurna untuk menempel pada batu dan kayu. Ini adalah tanaman yang tumbuh relatif lambat tetapi setelah ditanam tumbuh dengan baik.

Ini asli dari bagian Asia Tenggara dan pertama kali dijelaskan oleh ahli botani Belanda-Jerman Karl Ludwig Blume pada tahun 1833.

Biasanya tumbuh di sepanjang tepi sungai dan aliran air tawar di Thailand, Malaysia, India, dan Cina.

Pakis jawa menghasilkan polong pada daunnya yang dapat merambat menjadi tumbuhan baru. Pangkal tanaman memiliki struktur seperti ranting tebal yang harus berada di atas substrat.

7. Java Fern

Java fern adalah tanaman akuarium yang sempurna untuk menempel pada batu dan kayu. Tanaman ini termasuk tanaman yang tumbuh relatif lambat tetapi setelah ditanam tumbuh dengan baik.

Tanaman ini tumbuh dan menjadi tumbuhan asli dari bagian Asia Tenggara dan pertama kali ditemukan oleh ahli botani asal Belanda-Jerman Karl Ludwig Blume pada tahun 1833. Java fern biasanya tumbuh di sepanjang tepi sungai dan aliran air tawar di Thailand, Malaysia, India, Tiongkok, dan pastinya Indonesia

Java fern atau Pakis jawa menghasilkan polong pada daunnya yang dapat merambat menjadi tumbuhan baru. Pangkal tanaman memiliki struktur seperti ranting tebal yang harus berada di atas substrat. Jadi Java fern bukanlah tanaman yang ditanam di dalam substrat, melainkan diletakkan di atas seperti di bebatuan atau di sela-sela kayu.

Tanaman-tanaman ini cukup mudah ditemukan di toko ikan dengan harga yang cukup murah. Selain mudah ditemukan, memeliharanya tanaman ini juga sangat mudah, murah, dan tidak merepotkan. Kamu pilih yang mana?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *