Tingkatkan Kontribusi Pemuda dalam Dunia Akuakultur, HIMAKUA IPB Selenggarakan Aquaculture Student Conference dan Innovation Competition dalam Rangkaian AQUAFEST IPB 2021

Nakama Aquatics – Bogor (9/10) Industri akuakultur punya peranan penting dalam menyediakan kebutuhan pangan sehat dari produksi ikan maupun sumber protein perairan lainnya. Perkembangan akuakultur bukan hanya meningkatkanproduksi namun juga menghasilkan produk berkualitas dengan cara yang efektif dan efisien.

Pengimplementasian teknologi dengan manajemen produksi yang inovatif dan kreatif menjadi hal yang diemban pada peran pemuda untuk membuat sebuah “Sustainable Aquaculture”.

Ketua HIMAKUA IPB, Muhammad Roikhan Amanullah bilang kalau “Sebagai seorang pemuda yang menempuh pendidikan dalam dunia akuakultur, kami merasa punya tanggung jawab untuk mendorong semangat agent of change, dalam hal ini adalah pemuda untuk menunjukkan kontribusinya dalam perkembangan dunia perikanan”.

Aquaculture Student Conference (ASC) dan Aquaculture Innovation Competition (AIC) merupakan rangkaian dari AQUAFEST 2021 yang kami harapkan dapat menjadi wadah ‘beradu-nya’ para pemuda-pemuda kreatif, inovatif, dan tentunya memiliki keinginan untuk involve dalam perkembangan dunia akuakultur melalui peran yang proaktif” tambah Muhammad Syifa Fahrezi selaku Ketua Pelaksana AQUAFEST IPB 2021.

Aquaculture Student Conference (ASC) hadir dengan tema “Youth Action to Create a Better Aquaculture Environment”. Kegiatan ini sukses dilakukan ketika tanggal 11, 12 and 19 September 2021, dengan total 30 delegasi yang berasal dari beberapa negara ASEAN, yakni Indonesia, Philippines, Vietnam, dan Malaysia. “Saat ini mulai dikembangkan Millennial Farming System (MSF) yang menjadi inovasi pada budidaya udang, dan kita membutuhkan inovasi-inovasi lainnya dari peran para pemuda yakni dengan mengembangkan digital technology for aquaculture seperti penerapan artificial intelligence, augmented reality, big data dan instrumentasi teknologi lainnya untuk pemajuan dunia akuakultur“, ungkap Zaki Mubarok Ph.D selaku Working Team of Minister of Marine Affairs and Fisheries Specialising on the Law of The Sea dalam Webinar ASC pada 11 September 2021.

Konferensi dilakukan pada 12 September 2021 pada bahasan beberapa topik yang diajukan oleh representasi perwakilan dari Indonesia, Philippines, Vietnam, dan Malaysia. Diskusi dan transfer information berjalan dengan intens dan menarik. Pembahasan topik utama mengenai pengurangan limbah melalui technology approach dan peran para stakeholder terkait peraturan manajemen akuakultur menjadi poin penting dari hasil perbincangan konferensi ASC. Hari terakhir dari rangkaian ASC adalah dilakukannya culture exchange dan awarding pada 19 September 2021. Terdapat dua kategori award untuk para delegasi, yaitu Best Delegate dan Best Infographic.

Best Delegate diberikan kepada Ryan V Fabay dari Philippines sebagai 1st Best Delegate, Hidayatush sholihin dari Indonesia sebagai 2nd Best Delegate, dan Khoirunnisa Putri Maisaroh dari Indonesia sebagai 3rd Best Delegate. Pemenang kategori Best Infographic diberikan kepada Qudratullah Hosseinn Motahhari dari Indonesia sebagai 1st Winner, Annisa Maghfiranti Yasmin dari Indonesia sebagai 2nd Winner, dan Zoren Francis Acebuque dari Philippines sebagai 3rd Winner.

“Selain meningkatkan sikap kolaboratif melalui konferensi, kami juga mengajak para pemuda untuk meningkatkan sikap kompetitifnya dalam mengasah critical thinking dan creativity melalui kegiatan Aquaculture Innovation Competition (AIC), yang dapat menjadi sarana pendukung dalam young entrepreneurs dalam membuat ide start up yang dimilikinya.

Kami bekerjasama dengan beberapa expertise yang berasal dari berbagai start up akuakultur yang sudah berkembang seperti Jala, Infishta, Alune, Satuair, dan Udadi Fish untuk menjadi mentor bagi 10 tim terpilih untuk memajukan ide start up yang dibuatnya.

Selain itu kami juga turut berkolaborasi dengan HATCH, yang merupakan akselerator akuakultur terbesar yang juga merupakan venture capital” jelas Muhammad Syifa Fahrezi. AIC 2021 memuat tiga tema besar dalam start up akuakultur, yaitu Aquaculture Technology, Aquaculture Marketplace, dan Aquaculture Funding & Business. Kegiatan dilaksanakan pada 15 Agustus 2021 – 3 Oktober 2021, dan dibuka untuk seluruh undergraduate dan fresh graduate se-ASIA. Mentoring and Coaching dilaksanakan pada 13-22 September 2021 untuk 10 team terpilih, yang akan dibimbing secara langsung oleh para mentor berpengalaman.

Pitching day dilaksanakan selama dua hari yakni pada 25-26 September 2021, dimana 10 team terbaik melakukan pitching ide start up mereka dihadapan juri yang dihadiri oleh beberapa venture capital seperti Hatch, East Venture, Gayo Capital, dan UMG Idealab.

The Best pitching disebarluaskan pada 3 Oktober 2021 dengan tiga tim terpilih, yaitu : (1) SMASEC Aquaculture dengan anggota Ahmad Qaedi Luthfi, Gumilang Alhafiz, dan Muhammad Zakaria Al Amin; (2) Aquino dengan anggota Dito Naufal Orlando, Abdilah Nur Hidayatulloh, dan Monica Suprajaya Duta Nagari; dan (3) TendFish dengan anggota Siti Nur’aeni, Annisa Bella, dan Silthan Firdaus Agustino

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *