Merawat Ikan Short Body, Apakah Berbeda dengan Ikan Normal?

Ikan Short Body merupakan ikan-ikan yang terlahir secara tidak sempurna, namun ketidaksempurnaan itu justru membuat mereka terlihat unik. Tidak jarang, ikan-ikan yang terlahir dengan kondisi unik ini malah memiliki harga yang lebih mahal daripada ikan yang terlahir sempurna.

Gen Short Body (SB) pada ikan sangat mungkin merupakan bentuk dari fenomena dwarfisme pada ikan. Ini adalah gen resesif yang memiliki efek akumulatif. Bentuk tubuhnya yang pendek ini membuat ikan menjadi terlihat sangat imut.

Hampir semua jenis ikan bisa mengalami kondisi ini, mulai dari ikan koi, channa, louhan, peacock bass, dan lain-lain, semua bisa memiliki versi ikan Short Body.

Lalu, apakah merawat ikan dengan kondisi badan kerdil seperti ini memiliki perbedaan dengan cara merawat ikan yang lahir dalam kondisi normal? Mari kita bedah fakta ini lewat artikel di bawah ya!

1. Menjaga Kualitas Air

Pastikan kualitas air dalam akuarium terjaga dengan baik. Bersihkan akuarium secara rutin dan pastikan pH, suhu, kadar oksigen dan kekeruhan air sesuai dengan kebutuhan ikan Short Body. Walaupun ikan-ikan ini terlihat memiliki bentuk fisik yang berbeda, cara memelihara mereka memang tidak terlalu berbeda dengan cara memeliharai ikan biasa. Maka dari itu faktor air yang berada dalam kondisi baik harus menjadi sebuah keharusan.

2. Memberikan Makanan yang Seimbang

Karena memiliki bentuk tubuh yang pendek, otomatis saluran pencernaan ikan-ikan Short Body juga lebih pendek daripada ikan normal. Hal ini membuat mereka tidak perlu diberi makan dalam porsi yang banyak, karena pencernaan mereka mungkin tidak bisa menampung terlalu banyak makanan.

Beri makan ikan Short Body dengan makanan yang seimbang dan sesuai dengan jenisnya. Jangan memberikan makanan berlebihan karena dapat menyebabkan masalah pencernaan dan mempengaruhi kesehatan ikan.

3. Jangan tempatkan ikan SB di akuarium yang padat penduduk

Pengendalian populasi ikan sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kenyamanan ikan. Jangan menempatkan terlalu banyak ikan dalam satu akuarium karena hal ini dapat mempengaruhi kesehatan ikan Short Body. Jumlah ikan yang ditempatkan harus sesuai dengan ukuran dan kebutuhan ruang gerak ikan. P

asalnya, jika populasi ikan di dalam akuarium terlalu banyak, ikan Short Body bisa saja menjadi stress karena mereka rawan untuk dijahili oleh teman se-akuariumnya.

Karena ikan SB memiliki tubuh yang pendek, tampilan mereka akan terasa kurang intimidatif. Justru mereka yang malah bisa terintimidasi oleh ikan-ikan lain yang ukurannya lebih besar dari mereka.

Walau fenomena ikan SB bisa stress berat akibat di-bully cukup jarang ditemui, memang lebih baik memelihara ikan SB di dalam akuarium sendiri daripada menempatkannya di dalam akuarium yang berisi banyak jenis ikan.

4. Periksa terus kondisi ikan

Karena ikan terlahir secara prematur, pasti ada saja gangguan kesehatan yang mungkin mereka alami. Penyakit yang paling sering melukai ikan SB adalah masalah pencernaan. Ikan SB memiliki tubuh yang prematur, sehingga performa organ tubuhnya tidak akan sebaik ikan-ikan yang lahir dalam kondisi sempurna.

Selain itu, ikan-ikan SB juga tetap bisa terkena penyakit ikan menular seperti jamur kapas, white spot, sisik nanas, drop eye dan masih banyak lagi yang lainnya.

Memang, ikan SB sering memperlihatkan kondisi kesehatan yang aman-aman saja layaknya ikan normal, namun banyak pula yang tahu-tahu mati karena ada sebuah masalah yang tidak bisa kita lihat dengan mata telanjang.

Dengan merawat ikan Short Body secara baik dan benar, maka ikan ini akan tumbuh dengan sehat dan juga dapat menjadi ikan hias yang indah dan menawan di dalam akuarium. Apapun jenisnya, ikan Short Body memang memiliki pesonanya sendiri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *