Auto Jadi Sultan?! Peluang Bisnis Ikan Cupang di Indonesia 2019

Nakama Aquatics – Ikan Cupang bukan cuma sekedar hobi saja, tapi bisa menjadi sumber pemasukan bagi seseorang. Ada yang meraup ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Dan berkat kemudahan akses teknologi seperti sekarang ini, saat ini semakian banyak orang dengan mudahnya berjualan ikan Cupang secara online. Namun seperti apakah peluang bisnis ikan Cupang ini di Indonesia? Apakah bakalan menggiurkan? Atau justru terancam musnah? Hayo menurutmu yang mana, sangat menggiurkan atau terancam suram? Tenang, kamu nggak perlu bingung karena kali ini akan kita bahas mengenai peluang bisnis ikan Cupang, spesial buat kamu. Kamu penasaran? Yuk simak berikut!!

Industri ikan Cupang di Indonesia

Sebelum kita berbicara mengenai potensi dan tantangan berbisnis ikan Cupang, kamu harus tahu dulu nih kondisi lanskap atau keadaan industri ikan Cupang di Indonesia. Jadi begini ceritanya.

Kamu masih ingat nggak berita akhir-akhir ini, sekitar 19 Juli 2019, yang sempat viral, yaitu harga ikan Cupang dari Palembang yang harganya mencapai 35 juta rupiah. Langganannya tak hanya berasal dari dalam negeri saja, namun juga merambah hingga ke India, Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Singapura. Wow fantastis bukan?

Tidak hanya itu lho, ada juga berita yang diterbitkan pada 26 Maret 2019 mengatakan bahwa ikan Cupang khususnya yang berjenis Fanny Copper atau FCCP sedang naik daun. Diketahui ikan Cupang Fanny Copper tersebut berasal dari Vietnam. Bahk nggak main-main lho, untuk satu pasang bisa dihargai 3 juta rupiah. Itu baru satu pasang, kan nggak mungkin dong kalau penjual-penjual besar hanya jual satu pasang saja, kebayang kan omsetnya bisa berapa rupiah per bulan?

Potensi ke depannya

Seiring berkembangnya zaman, berbisnis apapun termasuk ikan hias khususnya ikan Cupang menjadi semakin mudah. Kini media sosial memudahkan segalanya. Contohnya seperti Facebook, Instagram, Whatsapp, hingga Youtube. Kurang apa lag coba?

Akses yang memudahkan agar penjual dan pembeli inilah yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Tapi nggak hanya itu, dari segi konten kreator atau influencer juga turut mendukung potensi bisnis ikan Cupang lho.

Masih ingat kan mengenai Diwan ikan Cupang yang beberapa waktu lalu sempat trending nomor 1 di Youtube? Apa akibatnya? Hampir semua ikut-ikutan membeli ikan Cupang, baik itu Youtubernya maupun penontonnya yang bisa jadi terpengaruh. Maka dari itu banyaknya Youtuber ikan Cupang bikin semakin menambah peminat-peminat baru

Siapa yang diuntungkan? Tentu kamu sebagai penjual bukan? Jualan bakal laris manis karena banyak peminatnya. Bayangkan penduduk Indonesia yang sekitar ratusan juga ini suka memelihara ikan Cupang? Tentu potensi industrinya bakal miliar hinga triliunan rupiah. Kamu setuju?

Punya tentangan tersendiri

Punya peluang yang besar, justru bisnis ikan Cupang punya tantangan yang besar juga. Meski sebelumnya kita berbicara potensinya yang menggiurkan, kamu juga harus tahu kalau ternyata bisnis ikan Cupang punya tantangan tersendiri.

Di tahun 2019 ini ada perisitiwa yang menggemparkan pecinta ikan. Diantaranya adalah dibannednya akun penjual ikan Cupang secara massal. Tidak peduli followernya berapa, semua dibabat habis. Mungkin ada satu-dua yang selamat sih, tapi itu bisa dihitung jari alias sangat sedikit.

Tampaknya Instagram yang merupakan anak perusahan Facebook ini mulai melakukan grebek akun-akun yang menurut mereka melanggar ketentuan. Nggak hanya Instagram lho, bahkan Facebook pun juga melakukan hal yang sama, banyak grup yang ditutup secara paksa dan sepihak.

Ada juga yang menduga ini dari pihak Facebook, tapi ada juga yang menganggap ada salah satu organisasi pelindung hewan bernama PETA yang melaporkan akun-akun tersebut.

Alasan dibanned

Kalau berdasarkan sudut pandang mereka, alasan dibanned adalah karena tempat yang digunakan untuk memelihara ikan Cupang tersebut terlalu kecil bagi mereka. Tapi di sisi lain, para penjual ikan Cupang tampak protes di kolom komentar postingan PETA tersebut.

Mereka mengatakan kalau memelihara ikan Cupang, tempatnya memang seperti itu. Mungkin terkait masalah ini, bakal kita bahas di konten berikutnya ya. Kita akan fokus di sisi bisnisnya.

Strategi dan langkah mensisasati

Lalu kalau kamu sudah mengetahui kondisi lanskap serta peluang bisnis ikan Cupang yang ada. Apa strategi yang bakal kamu lakukan? Langkah apa yang akan kamu ambil untuk mensiasati hal tersebut?

Tenang, kamu sebagai penjual nggak perlu bingung. Kamu cukup membuat website sendiri. Saat ini sudah banyak semacam platform atau apliaksi yang memudahkan kamu membuatkan website. Bikinnya cepat, nggak sampai 5 menit dan bahkan kamu cukup merogoh kocek 100 ribu saja.

Apa? 100 ribu menurutmu terlalu mahal? Coba bandingkan potensi omset jualan ikan Cupangmu nanti yang bisa jutaan bahkan miliaran rupiah. Setimpal bukan?

Jadi ibaratkan website itu rumah jualan kamu, sedangkan media sosial hanya sebagai kanal promosinya saja.

Dan jangan lupa kamu juga harus memperbanyak kolaborasi. kamu bisa bekerjasama dengan Nakama Aquatics entah itu untuk meminta bantuan promosi, kerjasama Giveaway, dan bentuk kerjasama lainnya. Di zaman sekarang, kamu harus memperbanyak kolaborasi serta kerjasama dibandingkan sikut-sikutan berkompetisi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *