Top Filter Terbaik dan Efektif Menurut Giovandi Suhendi
Biasanya, top filter yang bisa kamu jumpai ketika menekuni baik hobi ikan hias maupun ikan predator terbuat dari kaca dan talang air. Kedua casing tersebut sebenarnya sama saja dalam penggunaannya, dengan perbedaan top filter dari kaca terlihat lebih enak dipandang, akan tetapi memiliki harga yang lebih mahal jika dibandingkan dengan talang air yang murah, namun secara keindahan kalah dengan kaca.
Giovandi Suhendi, youtuber yang baru saja menyelesaikan proyek mega tank 100 ton ini memberi informasi mengenai desain top filter yang dia gunakan. Ia mengambil inspirasi dari wet and dry system.
Wet and dry system merupakan sistem dimana bagian basah (wet) berfungsi sebagai bio filtration, sementara bagian kering (dry) berfungsi sebagai mechanical filtration. Top filter yang digunakan oleh Giovandi menggunakan talang air, ia memilih bahan tersebut karena tidak memiliki sekat sehingga Giovandi bisa memaksimalkan bio filtrationnya.
Giovandi menekankan bahwa kesalahan yang umum terjadi pada pembuatan top filter adalah tidak mempertimbangkan besar lubang output. Besaran lubang output sendiri dipengaruhi oleh turnover.
Pompa yang umum berada dipasaran memiliki daya 1000-5000 litre per hour (LPH). Lubang yang dibuat oleh Giovandi menjorok keatas dengan fungsi untuk agar air tidak turun ke akuarium dan menjaga air agar selalu tergenang di top filter agar bio filtrationnya selalu basah.
Top filter yang sudah berfungsi ini menggunakan sistem wet and dry system seperti yang dijelaskan sebelumnya. Busa putih digunakan sebagai mechanical filtration yang menutupi bio filtration berupa batu dalam tas jala.
Di bagian ujung talang air, filtrasi ini memanfaatkan semua ruang yang ada di talang air secara maksimal agar sistem bekerja total, Giovandi menggunakan baffle sebagai eksperimen untuk menahan air di top filter apabila terjadi mati listrik.
Wahh, efisien juga ya top filter yang dibuat oleh Giovandi Suhendi. Dengan top filter seperti ini, kira-kira bakal kamu modifikasi kayak apa nanti?