Kenapa Ikan Gabus Bisa Dipelihara Tanpa Aerator? Ini Penjelasan Lengkapnya!!

Nakama Aquatics – Kadang, kamu mungkin mendengar bahwa ikan Gabus itu tidak perlu aerator ketika dipelihara. Bisa jadi kamu bingung atau bahkan ragu. Apa benar ikan Gabus itu tidak perlu aerator?

Bagaimana dengan kondisinya nanti tanpa aerator? Dan apa yang terjadi dengan kebersihan airnya ketika tanpa aerator? Pertanyaan-pertanyaan tersebut bakal selalu terngiang-ngiang di kepalamu, apalagi jika kamu adalah seorang pemula yang baru akan memelihara ikan Gabus, sebut saja Channa Marulioides contohnya.

Pertanyaan-pertanyaan tadi tentu penting karena akan mempengaruhi caramu memelihara ikan Gabus tersebut. Lantas apakah benar ikan Gabus memang bisa dipelihara tanpa aerator? Kalau iya, kok bisa? Kamu penasaran? Yuk simak berikut!!

Betapa populernya ikan Gabus

Ikan hias yang bisa dipelihara tentu banyak sekali pilihannya. Mulai dari ikan Arowana, Koki, Cupang, Louhan, dan ikan-ikan hias lainnya. Mereka seringkali kita jumpai di pasar ikan hias.

Namun ada salah satu yang cukup banyak digemari, ikan yang dimaksud itu adalah ikan Gabus. Bentuknya yang garang jadi salah satu daya tariknya buat masyarakat pecinta ikan predator.

Tapi ternyata tidak hanya itu, cara memakannya yang rakus dan rusuh pun sangat digemari oleh penghobi seperti kita, sebagai pecinta ikan hias khususnya predator.

Selain soal karakter, faktor harganya yang cukup terjangkau juga jadi salah satu pertimbangan ketika akan membeli ikan ini. Ada jenis ikan Gabus yang memang punya harga selangit, tapi ada pula jenis ikan Gabus dengan harga banderol yang cukup merakyat. Sebut katakanlah sekitar 50 sampai 200 ribuan saja. Tentu harga ikan Gabus juga menyesuaikan ukuran dan jenisnya.

Sekilas mengenai aerator

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, bahwa apakah aerator itu berpengaruh kepada ikan Gabus? Sebelum berbicara lebih lanjut, kamu harus tahu dulu apa itu alat aerator dan fungsinya.

Mudahnya, aerator itu adalah alat yang digunakan untuk menciptakan gelembung-gelembung udara di dalam air. Dengan menciptakan gelembung udara di dalam air tersebut, harapannya bisa memberi suplai oksigen.

Alat aerator ini biasanya berbentuk mesin kecil dengan bentuk kubus panjang atau bahkan kadang agak membulat. Pada bagian ujung, biasanya bakal ada celah untuk dimasuki oleh selang sebagai tempat keluarnya gelembung udara tadi.

Aerator ini punya banyak variasi, merek, dan harga. Untuk merek, kamu bisa menemui aerator milik Recent dan Amara. Kedua merek itulah yang sering dijumpai di pasar ikan hias. Mengenai harganya biasanya berkisar antara 20 sampai 40 ribuan.

Ikan Gabus punya organ khusus

Lalu dengan fungsi aerator yang hebat tersebut, dimana bisa membuat gelembung-gelembung udara di dalam air, apakah ikan Gabus benar-benar membutuhkannya? Jawabannya ternyata, tidak!

Kenapa bisa ikan Gabus sebenarnya tidak butuh? Ternyata dari segi fisik, ikan Gabus ini punya organ khusus bernama organ ‘labirin’. Organ tersebut memungkikan ikan Gabus bernafas langsung dari udara, tanpa melalui air terlebih dahulu.

Organ ini mirip sekali dengan organ milik ikan Lele dan ikan Betok, hanya saja organ yang dimiliki ikan Gabus lebih primitif. Jadi jangan heran, jika kamu menemukan ikan ini sedang ‘berjalan di daratan’. Jika di alam liar, ia bakal berjalan ketika musim kemarau dan malam hari.

Dengan organ labirin tersebut, ikan Gabus tidak punya masalah berarti ketika berjalan di darat, mengingat ia bisa bernafas dari udara secara langsung.

Itulah kenapa termasuk tipe atas

Jika dilihat dari letaknya terhadap permukaan air, ikan Gabus termasuk ikan tipe atas alias Top Feeder. Hal ini cukup logis kalau kita mengingat kemampuan ikan Gabus yang bisa bernafas langsung lewat udara.

Dengan ikan Gabus yang punya kemampun bernafas langsung lewat udara, ia bakal sering berada di permukaan air. Dan karena sering berada di permukaan air itulah ikan Gabus termasuk kategori ikan tipe atas.

Ikan tipe atas lainnya yang bisa kamu jumpai seperti ikan Arowana, Arapaima, Alligator, African Butterfly, dan lainnya.

Ikan Gabus sebagai ikan tipe atas bakal memakan apapun yang berada di area atas tank, alias dekat permukaan air. Contoh mudahnya ketika ia akan diberi makan berupa jangkrik.

Begitu tangan masuk sambil memegang jangkrik, ikan Gabus pun langsung menyadari keberadaan makanan tersebut. Dengan cepat ia mengambil kuda-kuda, dan hap! Ia melompat sekaligus menerkam makanan tersebut dengan penuh semangat dan tenaga.

Habitat ikan Gabus

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, kemampuannya menghirup udara secara langsung untuk mendapatkan oksigen, sangat mempengaruhinya dalam hal habitat.

Terbukti ikan Gabus bisa bertahan di tempat dengan perairan yang sangat minim oksigen. Jika sawah, kolam, atau parit mengering, ikan Gabus akan berupaya pindah ke tempat lain, dan bila terpaksa, ia bahkan akan mengubur diri di dalam lumpur hingga tempat itu kembali berair.

Dengan berada di lumpur, di mana kondisi itu cukup ekstrim dan menantang bagi ikan pada umumnya, hal itu tentu bukan masalah bagi ikan Gabus yang punya labirin ini. Ia bisa dengan mudah mendapatkan oksigen secara langsung dari udara.

Dan perlu kamu ketahui juga, beberapa jenis Gabus ada yang memang memiliki habitat dimana perairan tersebut memiliki vegetasi atau tanaman air yang melimpah. Vegetasi atau tanaman air tersebut biasanya digunakan untuk tempatnya bersembunyi dan berlindung dari ancaman predator-predator berbahaya.

Tips merawat ikan Gabus

Sebenarnya yang perlu diperhatikan ketika memelihara ikan Gabus adalah kebersihan air, habitat, dan juga penutup akuarium. Penting untuk punya penutup akuarium, kenapa begitu? karena ikan Gabus suka sekali loncat keluar dari akuarium. Sehingga untuk jaga-jaga, sediakanlah penutup akuarium, untuk menghalaunya kabur.

Kemudian makanan dari ikan gabus ini juga cukup fleksibel. Ia bisa diberi makanan mulai dari ikan kecil, udang, cacing, jangkrik, cacing darah, ulat hongkong, dan lainnya. Jadi bisa dibilang ikan Gabus ini bukanlah ikan yang terlalu pilih-plih makananan.

Namun lain cerita bila ia tidak nafsu makan. Apabila terjadi seperti itu, kamu bisa puasakan dulu selama 3 hari.

Jenis-jenis ikan Gabus yang bisa kamu pelihara

Mungkin jika kamu bingung mau pelihara jenis Gabus yang mana, sebenarnya ada banyak sekali opsi. Misalkan kamu bisa memilih Gabus Toman, dimana ikan Gabus yang satu ini cukup terkenal karena harganya yang cukup terjangkau. Tampangnya pun cukup garang dan bahkan kadang dalam beberapa kasus, temperamennya agresif.

Lalu ada lagi yang namanya Gabus Emperor, atau lebih akrab disapa sebagai ‘Channa Marulioides’. Jenis ikan Gabus yang satu ini punya corak seperti bunga teratai dan sangat populer di kalangan pecinta ikan predator. Matanya merah dan gemulai ekornya membuat siapapun bisa terpikat padanya. Di sisi lain, Gabus Emperor ini umumnya dipelihara secara soliter alias sendirian dalam 1 akuarium.

Selain Gabus Toman dan Gabus Emperor masih banyak jenis ikan Gabus yang lainnya mulai dari Channa Pulchra, Channa Bleheri, Channa Pleuro, dan lainnya. Apapun jenis yang kamu pilih, pastikan untuk mengetahui seluk-beluknya terlebih dahulu sebelum kamu memeliharanya.

Kesimpulan

Kalau kamu tetap ingin memakai aerator ketika memelihara ikan Gabus, sebenarnya sah-sah saja. Meski sebenarnya tidak terlalu berpengaruh, tapi kalau kamu mengharapkan lebih ke estetika, bisa jadi itu pilihan yang tepat.

Dan ingat bahwa ketika kamu memelihara ikan Gabus, atau bahkan ikan hias lainnya, pastikan untuk memeliharanya sesuai dengan habitat aslinya. Supaya ketika kamu memelihara ikan tersebut sesuai dengan habitat aslinya, ia bakal nyaman dan bisa terus hidup lama dengan bahagia. Setuju?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *