Pesona Wild Betta, Lebih Cantik Ketimbang Cupang Biasa?
Mungkin banyak dari kamu yang berfikir jika ikan cupang itu cuma ada satu jenis. Memang kalau dilihat dari kacamata awam, ikan cupang cuma kelihatan punya satu jenis saja yaitu ikan-ikan cupang hasil domestikasi yang dijual di pasaran. Padahal, ikan cupang atau betta adalah sebuah genus ikan yang punya banyak spesies sebagai anggotanya.
Ikan cupang non domestikasi merupakan jenis ikan cupang yang masih hidup di alam. Mereka tersebar di hampir seluruh Asia Tenggara. Bentuknya juga bermacam-macam dan pastinya semua punya daya tariknya masing-masing.
Ikan cupang liar atau wild betta memiliki harga jual yang cukup mahal, malah ada yang sampe sekarang harga pasarannya mencapai jutaan rupiah. Wah, jenis apa saja ya? Mari cek artikel di bawah ini!
1. Betta macrostoma
B. macrostoma, juga dikenal sebagai si cantik dari Brunei yang sering dianggap sebagai rajanya cupang liar. Ikan cupang ini diperkirakan telah punah selama lebih dari 50 tahun sebelum ditemukan kembali pada tahun 1981.
Sejak saat itu, mengingat kelangkaan dan keindahannya, banyak penghobi yang ingin mendapatkan satu pasang ikan ini. Fakta bahwa harga ikan cupang ini bisa mencapai lebih dari 1 juta rupiah tidak menurunkan minat para penghobi.
Warna tubuhnya mirip dengan B. albimarginata, meskipun corak siripnya berbeda; B. macrostoma memiliki bercak besar pada sirip punggung dan lebih banyak pita gelap di sepanjang sirip lainnya.
Dengan ikan dewasa yang tumbuh hingga panjang10 cm, disarankan untuk memiliki akuarium berukuran minimal 80×30 cm atau lebih besar untuk memelihara satu pasang. Ikan cupang ini hidup di air yang lebih asam dengan pH 4,0 hingga 6,0 dan dianggap sulit untuk dipelihara, meskipun beberapa penghobi mengklaim ikan ini sebenarnya lebih tangguh dari perkiraan. Dengan harganya yang lumayan mahal, ikan ini sama sekali bukan untuk pemula.
2. Betta Hendra
Nama ikan ini diambil dari nama Hendra Tommy seorang yang pertama kali menemukan dan mengekspor cupang ini. Betta hendra adalah seekor cupang bertipe bubblenester dari kompleks betta coccina yang terkenal dengan warna biru-hijau yang menakjubkan dan garis pipi merah. Jika kamu mencari ikan cupang dengan warna-warna cerah seperti ikan cupang domestik (Betta splendens), betta hendra bisa menjadi pilihan. Di pasaran, ikan ini termasuk ikan yang cukup langka dan sulit ditemukan.
Sangat tidak disarankan untuk memelihara betta hendra di tangki komunitas standar karena ikan ini mudah diintimidasi dan kalah bersaing untuk mendapatkan makanan oleh ikan lainnya, tetapi kamu dapat mencoba memeliharanya dengan beberapa teman seakuarium yang mesti dipilih dengan cermat.
Mereka bisa disatukan dengan ikan lainnya jika akuariumnya cukup besar dan memiliki banyak daun dan tempat persembunyian. Batok kelapa bisa menjadi pilihan tempat persembunyian yang harganya juga tidak mahal.
Ikan penghuni dasar yang damai, seperti kuhli loach, tidak akan mengganggu cupang, menjadikannya teman seakuarium yang baik untuk ikan pemalu ini.
3. Betta Imbelis
B. imbellis dapat ditemukan dalam kondisi air asam, segar, dan payau. Terlepas dari nama umum mereka, ini masih merupakan ikan cupang yang galak, jadi disarankan untuk hanya memelihara satu jantan dan dua atau lebih betina per akuarium. Cupang ini juga lebih menyukai akuarium gelap yang memiliki banyak tempat persembunyian.
Tanaman tinggi dengan cahaya redup seperti amazon sword, tanaman terapung, dan kayu akan membantu ikan cupang Anda merasa nyaman.
Pertimbangkan untuk menggunakan substrat gelap seperti pasir malang hitam atau pasir moza karena ini akan memantulkan lebih sedikit cahaya dan lebih menyorot warna mencolok dari ikan ini.
4. Betta albimarginata
B. albimarginata juga dikenal sebagai whiteseam fighter atau strawberry betta. Meskipun saat ini terdaftar sebagai satu spesies, kemungkinan ikan ini bisa dipisahkan menjadi tiga kelompok berbeda berdasarkan data lokal.
Cupang jantan memiliki tubuh oranye kemerahan dengan tepi hitam dan putih di sepanjang siripnya dan betina cenderung lebih coklat dengan sirip merah-oranye yang mungkin tidak memiliki garis tepi putih.
Sementara B. albimarginata jantan punya penampilan yang sangat mirip dengan jenis wild betta lain yaitu B. channoides. Jenis cupang betina dari kedua kelompok memiliki penampilan yang sedikit lebih berbeda.
B. albimarginata paling baik dipelihara dalam setidaknya tiga ekor yang terdiri dari satu betina dan dua jantan. Disarankan untuk memelihara lebih banyak pejantan karena jenis ikan bertipe mouthbrooder, yang terbaik adalah memiliki lebih banyak ikan jantan daripada ikan betina untuk membantu mengurangi agresi di antara betina. Karena pejantan memegang burayak, ini juga mencegah satu pejantan menjadi lelah karena terus mengerami telur.
5. Betta pugnax
B. pugnax dikenal dengan beberapa nama, antara lain ikan cupang hutan, ikan cupang Pengang, atau ikan cupang Malayan. Mirip dengan B. picta, B. pugnax bukanlah ikan yang sangat mencolok, meskipun warnanya bisa berkisar dari coklat pucat hingga hijau, dengan jantan memiliki sirip yang sedikit lebih panjang dan mengalir.
Ikan cupang ini dapat tumbuh sebesar B. macrostoma, jadi mereka tumbuh paling baik dipelihara dalam akuarium berukuran 80×30 cm atau lebih.B. pugnax dikatakan lebih toleran terhadap berbagai kondisi air.
Seperti jenis cupang lainnya, ikan ini kurang direkomendasikan untuk dipelihara di dalam akuarium bersama jenis ikan lain, walau perilakunya sedikit lebih kalem dibanding jenis cupang lainnya.
6. Betta mahachaiensis
B. mahachaiensis, dikenal juga sebagai Mahachai fighter, hanya ditemukan di segelintir daerah dan berada di bawah ancaman kepunahan karena perluasan kota-kota terdekat. Ikan cupang ini sebenarnya lebih baik hidup di lingkungan payau.
Di masa lalu, B. mahachaiensis dianggap sebagai ikan hasil hibrida, meskipun sekarang diakui sebagai spesies tersendiri. Ikan ini adalah ikan cantik dengan dasar coklat atau hitam dan permainan warna biru-hijau. Baik ikan jantan maupun betina memiliki warna ini, meskipun warna pada ikan jantan cenderung lebih pekat.
7. Betta picta
B. picta dikagumi karena mudah berkembang biak, tetapi sayangnya tidak banyak dan sering. Ikan ini dianggap sebagai salah satu ikan cupang yang lebih polos dalam hal warna dan bentuk.
Akibatnya, mereka jarang diminati dalam hobi, padahal perilakunya sama menariknya dengan cupang lainnya. Spesies serupa di dalam kompleks termasuk B. falx, B. taeniata, dan B. simplex.
Untuk menampung sepasang atau kelompok kecil ikan cupang ini, disarankan untuk memiliki akuarium berukuran minimal 60×30 cm. Karena sifatnya yang kurang agresif, B. picta dapat disimpan di akuarium komunitas dengan ikan yang lebih damai. Pastikan saja mereka tidak terintimidasi atau kalah bersaing untuk mendapatkan makanan, seperti halnya B. hendra.
Itulah beberapa jenis ikan cupang liar yang tidak kalah cantik dibanding ikan cupang hasil domestikasi. Kamu tertarik mau pelihara yang mana?