Jenis-Jenis Penyakit yang Bisa Menyerang Ikan Patin

Penyakit ikan menjadi momok menakutkan bagi semua pembudidaya. Tidak peduli jenis ikan apa yang mereka budidayakan, jika ikannya terkena penyakit, ekspektasi soal indahnya masa panen sudah pasti akan buyar. Ikan Patin (Pangasianodon hypophthalmus) adalah jenis ikan air tawar yang populer dalam akuakultur dan pemeliharaan ikan hias di akuarium.

Pembudidayanya sangat banyak karena ikan ini memiliki pangsa pasar yang besar. Kamu tahu ikan dori yang menjadi bahan bagi menu-menu enak sepertiĀ Fish & Chips? Ikan tersebut sebenarnya adalah ikan patin.

Seperti halnya dengan ikan lainnya, ikan Patin dapat terkena beberapa penyakit. Inilah beberapa penyakit yang dapat menyerang ikan Patin.

1. Ich atau White Spot Disease

Ich adalah penyakit parasit yang umum pada ikan air tawar, termasuk ikan Patin. Penyakit ini disebabkan oleh parasit protozoa Ichthyophthirius multifiliis yang menginfeksi kulit dan sirip ikan, menyebabkan bintik-bintik putih seperti garam atau pasir terlihat pada tubuh ikan.

Gejala lainnya termasuk kegelisahan, menggosokkan tubuh ke benda-benda di akuarium, dan nafsu makan yang menurun. Penyakit ini adalah salah satu penyakit yang paling sering menimpa ikan budidaya maupun ikan hias.

2. Dropsy atau Bloating

Dropsy adalah kondisi yang disebabkan oleh infeksi bakteri pada sistem pernapasan dan pencernaan ikan. Gejalanya termasuk perut yang membengkak, sisik yang menonjol, warna tubuh yang pudar, nafsu makan yang menurun, dan perubahan perilaku.

Perut ikan akan membesar walau ikan tersebut tidak makan banyak ataupun sedang mengandung telur. Dropsy juga dikenal dengan sebutan sisik nanas yang sering menyerang ikan cupang dan channa.

Dropsy sering kali menjadi indikasi dari masalah kesehatan yang mendasarinya, seperti gangguan ginjal atau hati. Pengobatan untuk Dropsy dapat melibatkan penggunaan antibiotik atau obat anti-inflamasi, serta perbaikan kualitas air dan pemberian makanan yang bergizi.

3. Columnaris atau Mouth Fungus

Columnaris adalah infeksi bakteri yang dapat mempengaruhi mulut, sirip, dan sisik ikan Patin. Gejala termasuk lesi putih atau benjolan pada mulut atau sirip, perubahan warna, dan perubahan perilaku seperti kehilangan nafsu makan dan berenang dengan lesu.

Columnaris dapat menyebar dengan cepat dan mengakibatkan kerusakan serius pada jaringan ikan. Pengobatan melibatkan penggunaan antibiotik atau obat antiseptik, serta perbaikan kualitas air dan kebersihan akuarium.

4. Aeromonas dan Pseudomonas Infections

Aeromonas dan Pseudomonas adalah bakteri yang dapat menyebabkan infeksi pada ikan Patin.Gejalanya termasuk luka atau bisul pada kulit, pembengkakan, perubahan warna, serta perubahan perilaku seperti kehilangan nafsu makan dan berenang dengan lesu.

Infeksi ini dapat terjadi ketika ikan terluka atau sistem kekebalan tubuhnya terganggu. Pengobatan melibatkan penggunaan antibiotik yang sesuai, perbaikan kualitas air, dan menjaga kondisi lingkungan yang bersih untuk meminimalkan risiko infeksi bakteri.

Beberapa faktor penyebab serangan bakteri ini antara lain karena kualitas air buruk, ikan yang stress akibat kepadatan ikan di dalam kolam yang tinggi dan juga pakan ikan yang tidak berkualitas.

5. Parasit Usus

Beberapa jenis parasit usus seperti cacing, protozoa, atau kutu air dapat menginfeksi saluran pencernaan ikan Patin dan menyebabkan masalah pencernaan, kehilangan nafsu makan, dan penurunan kondisi fisik. Beberapa jenis cacing usus seperti cacing nematoda dapat menginfeksi usus ikan Patin. Cacing nematoda dapat mengganggu fungsi usus, menyebabkan inflamasi, dan merusak dinding usus ikan.

Gejala infeksi cacing nematoda pada ikan Patin dapat termasuk perubahan perilaku makan, penurunan pertumbuhan, dan penurunan kondisi tubuh. Pengobatan infeksi cacing nematoda pada ikan Patin biasanya melibatkan penggunaan obat cacing yang diberikan melalui pakan atau perendaman ikan dalam larutan obat.

Untuk mencegah penyakit, penting untuk menjaga kebersihan akuarium, memantau kualitas air, memberikan makanan yang sehat dan bergizi, serta menghindari overpopulasi atau kerumunan ikan dalam akuarium ataupun kolam. Kunci sejatinya memang menjaga kepadatan ikan dan juga kualitas air.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *