Waspada!! 7 Penyebab Ikan Arowana Kamu Bisa Mati

Nakama Aquatics – Ikan Arwana adalah salah satu ikan hias yang paling eksotis di dunia air tawar. Gerakannya yang sangat elok dan aduhai, tentu membuat banyak penghobi ingin sekali memiliki ikan Arowana.

Namun ada yang menjadi satu masalah ketika kita memelihara ikan Arowana. Ikan ini jadi salah satu ikan yang perawatannya cukup ribet. Sehingga tidak bisa sembarangan dan perlu kehati-hatian dalam merawatnya.

Apalagi ketika ikan Arowana adalah ikan mahal, maka saat kita merawatnya asal-asalan dan ikan tersebut mati, maka kita bisa menanggung kerugian yang cukup besar. Bahkan hitungannya bisa jutaan rupiah.

Lalu kalau kita pikir-pikir, apa saja sih penyebab-penyebab ikan Arowana bisa mati? Mari kita bedah di sini? Kamu penasaran? Yuk simak berikut!!

1. Amonia yang meledak

Penyebab yang pertama adalah amonia yang tiba-tiba meledak di akuarium maupun kolam. Seperti yang kita ketahui, amonia dihasilkan dari kotoran ikan Arowana.

Amonia yang dihasilkan ini tidak terlalu masalah jika kita mempersiapkan dengan sistem filtrasi yang mumpuni dan memadai. Namun seringkali kebanyakan penghobi ikan hias yang memelihara ikan Arowana sembarangan dalam hal ini.

Misalkan ketika mereka memelihara ikan Arowana dengan pasir di akuarium. Seharusnya mereka menggunakan yang namanya top filter sekaligus undergravel filter. Dan kenyatannya mereka hanya menggunakan top filter saja.

Seperti yang kita ketahui, kalau pasir merupakan salah satu substrat yang bsia jadi tempat menumpuknya amonia di dalam akuarium sehingga perlu tipe undergravel filter yang notabene bisa menyaring dan mengurai amonia yang ada sehingga tidak membahayakan bagi ikan Arowana.

2. Air yang tidak diendapkan

Lalu penyebab yang kedua adalah soal air yang tidak diendapkan. Masalah yang kedua ini biasanya kerap terjadi ketika para penghobi baru pertama kali membeli ikan Arowana.

Umumnya ikan Arowana yang dipelihara menggunakan air PDAM. Tentu kita tidak mengerti kandungan lain yang ada di air PDAM tersebut. Maka dari itu sebelum ikan Arowana datang ke rumah kamu, persiapkan dulu air yang diendapkan selama 2-3 hari. Setelah itu buang bagian bawa air.

Dengan cara ini diharapkan kita bisa meminimalisir kandungan berbahaya pada air PDAM bagi ikan Arowana. Kalau kamu menggunakan air sumur, biasanya sih bakal lebih aman dan bisa langsung digunakan tanpa diendapkan terlebih dahulu. Tapi kalau kamu menggunakan air sumur dan ingin tetap mengendapkan, maka itu lebih bagus.

3. Stres yang tinggi

Kemudian penyebab yang ketiga adalah ikan Arowana mengalami stres yang tinggi. Stres biasanya terjadi pada arwana yang baru saja dipindahkan ke akuarium atau karena hal lainnya. Oleh karena itu, untuk menempatkan ikan ke akuarium tidak boleh menggunakan tangan atau serokan. Buka penutup wadah ikan, lalu miringkan ke kolam hingga ikan bisa berpindah tempat ke akuarium dengan sendirinya.

Setelah itu, sisi-sisi akuarium harus ditutup dan lampu dimatikan selama 6 jam. Setelah itu, nyalakan lampu kecil selama 1-2 jam. Kemudian kamu bisa membuka sisi-sisi kecil pada akuarium. Perhatikan selalu gerak-gerik ikan Arowana berenang, apabila ikan berenang dengan tenang, santai, dan tidak menabrak-nabrak berarti ikan Arowana tersebut tidak stres dan sudah bisa menyesuaikan rumah barunya. Namun jika ikan Arowana berada di salah satu pojokan akuarium atau di atas air, berarti ikan tersebut sedang stres.

Pada saat kondisi ikan stres, jangan sampai kamu memberinya makan. Makanan baru bisa kamu berikan setelah 24 jam. Biasanya, setelah 24 jam stres ikan sudah mulai mereda.

4. Bertengkar dengan tankmate

Selanjutnya, alasan yang keempat adalah karena bertengkar dengan tankmate. Tidak jarang ditemui juga apabila ikan Arowana bertengkar dengan ikan lainnya dalam sebauh akuarium. Entah itu dengan ikan predator maupun non-predator.

Yang menjadi masalah adalah ketika si ikan Arowana ikan kalah dan terluka-luka. Lebih parahnya lagi jika sampai mati. Tentu ini bakal merugikanmu sebagai pemilik ikan Arowana, mengingat harga ikan Arowan dibanderol dengan ahrga yang relatif mahal.

Solusinya mungkin antara merawat ikan Arowana sendirian, atau bisa juga menambahkan tankmate dengan sangat hati-hati. Kamu perlu riset atau cari tahu terlebih dahulu kira-kira tankmate apa saja sih yang cocok untuk ikan Arowana. Karena tidak semua ikan cocok digabungkan sebagai tankmate ikan Arowana.

5. Makanan yang bermasalah

Selanjutnya penyebab yang kelima adalah soal makanan yang bermasalah. Biasanya makanan yang diberikan kepada ikan Arowana bisa saja beracun. Bahkan lebih parahnya lagi ada juga yang jarang sekali memberi makan. Sehingga si ikan Arowana lama-lama semakin kurus dan kemungkinan besar bakal mati.

Saat kamu merawat ikan Arowana sebaiknya jangan sampai tidak pernah diberi makan. Setidaknya 1 hari sekali. Entah itu dengan ikan kecil, udang, atau ulat hongkong. Mengenai makanan, harus hati-hati juga jangan sampai menyediakan makanan yang beracun untuk si ikan Arowana. Karena kemungkinan besar bakal sakit atau bahkan mati.

Termasuk apabila ikan Arowana sudah tidak nafsu makan. Jika sudah begitu, maka kamu harus merubah pola makannya agar lebih teratur lagi.

6. Terserang penyakit berbahaya

Lalu yang penyebab yang keenam adalah terserang penyakit yang berbahaya. Penyakit menajadi momok yang sangat menakutkan baik untuk juragan maupun si ikan itu sendiri.

Apabila ikan Arowana terlihat kurus, malas berenang, dan berdiam diri di dasar atau permukaan akuarium, bisa jadi ikan tersebut sedang sakit terkena jamur Saproglenia sp. Biasanya, jamur ini disebabkan oleh air akuarium yang kotor, tidak ada sirkulasi air, dan suhu air terlalu rendah.

Jika jamur ini dibiarkan, akan masuk ke daging ikan dan menggerogotinya. Bahkan, hingga ke tulang. Oleh karena itu, kondisi air harus dijaga kebersihannya. Air perlu diganti secara teratur, pakan yang tidak termakan dan kotoran harus dibersihkan serta suhu harus tetap dijaga pada kisaran 20—29°C. Ketika sedang terkena jamur, ikan dapat diberikan obat sebanyak 2—3 kali hingga luka bekas jamurnya sembuh.

7. Memang sudah waktunya

Terakhir, penyebab yang ketujuh adalah memang sudah waktunya. Jangan-jangan mungkin kamu sudah lupa kalau kita ini sedang memelihara makhluk hidup. Dimana tentu ada kemungkinan bisa saja mati, meski kita sudah berusaha keras merawatnya.

Bila memang sudah waktunya untuk si ikan mati, maka kita tidak bisa apa-apa lagi. Kejadian seperti ini juga bisa terjadi pada ikan Arowana lho. Banyak juga kasus ikan Arowana yang tiba-tiba mati entah kenapa, padahal tidak ada angin, tidak ada hujan. Tiba-tiba, ikan Arowana tersebut lupa cara berenang.

Nahh itulah tadi 7 penyebab kenapa ikan Arowana bisa mati. Semoga dengan pemaparan mengenai penyebab-penyebab tersebut, kamu setidaknya jauh lebih berhati-hati untuk merawatnya. Semoga bermanfaat!!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *